Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disanksi Akibat Cium Reporter, Kubrat Pulev Boleh Bertarung Lagi

Kompas.com - 23/07/2019, 21:00 WIB
Nugyasa Laksamana,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Sanksi larangan bertarung untuk petinju kelas berat Bulgaria, Kubrat Pulev, akhirnya resmi dicabut oleh Komisi Atletik Negara Bagian California (CSAC).

Sebelumnya, lisensi bertarung Kubrat Pulev dicabut. 

Petinju berusia 38 tahun itu melakukan pelecehan seksual dengan sengaja mencium reporter perempuan yang sedang mewawancarainya.

Kubrat Pulev mencium seorang reporter Vegas Sports Daily, Jennifer Ravalo. 

Insiden tersebut terjadi seusai pertarungan kontra Bogdan Dinu (Rumania) di California, Amerika Serikat, 23 Maret 2019 lalu.

Baca juga: 5 Statistik Menarik dari Awal Karier Lionel Messi di Barcelona

CSAC memberikan suara sebesar 6-0 untuk mengembalikan lisensi tinju Pulev.

Meski demikian, CSAC mengingatkan bahwa lisensi Pulev akan dicabut secara permanen jika dia melakukan tindakan serupa lagi.

"Kami percaya Tuan Pulev memahami beratnya pelanggaran yang ia lakukan terhadap Nyonya Ravalo," ucap Direktur Eksekutif CSAC, Andy Foster.

"Kami berharap Tuan Pulev mematuhi ketentuan-ketentuan terkait lisensinya,"

Terkait perilaku tercelanya itu, Pulev pun telah meminta maaf. Ia mengaku menyesal telah semena-mena mencium sang reporter.

"Saya harus berkata kepada Nyonya Ravalo, mohon dimaafkan untuk ciuman itu, karena itu 100 persen kesalahan saya," ucap Pulev.

Kronologi

Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis, Jennifer Ravalo mengungkapkan bahwa Pulev tiba-tiba menciumnya saat sesi wawancara masih berlangsung.

"Dia memegang wajah saya dan mencium saya. Saya langsung terkejut, malu, dan tak tahu harus bagaimana meresponsnya," ujar Ravalo.

"Selanjutnya, saya berjalan ke meja untuk meletakkan barang-barang saya di ransel.

"Lalu dia meraih kedua bokong saya dan meremas dengan kedua tangannya. Dia berjalan pergi tanpa mengatakan apa-apa kepada saya dan tertawa," jelas Ravalo.

Baca juga: Alasan Matthijs de Ligt Pilih Jalan Berbeda dari Frenkie de Jong

Ravalo pun menyatakan bahwa dia merasa sangat tidak nyaman dan frustrasi akibat tindakan tak senonoh Pulev tersebut.

"Saya ada di sana untuk meliput pertandingan tinju sebagai anggota pers profesional," ujar Ravalo.

"Mencium seorang wanita di bibirnya tanpa persetujuannya dan memegangnya adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Tidak ada wanita yang harus diperlakukan seperti ini," kata Ravalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com