Faktor terbesar yang menyebabkan kemerosotan ranking FIFA Indonesia adalah hukuman yang menimpa PSSI pada 2016 karena intervensi dari pemerintah.
"Tak ada yang menyesali hukuman dari FIFA tersebut, tapi semua orang di Indonesia merasa kami tak seharusnya ada di pot kelima," ujar Simon McMenemy.
"Kami jauh lebih baik daripada ranking yang kami dapatkan. Bicara soal drawing, tak ada satu pun tim yang ingin mendapatkan kami sebagai lawan dari pot kelima," kata eks pelatih Bhayangkara FC itu.
Hasil drawing menempatkan timnas Indonesia di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 bersama Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Simon menyoroti laga kontra UEA karena merupakan satu-satunya tim yang berasal dari luar Asia Tenggara.
"UEA adalah lawan dari pot tertinggi di grup kami. Jadi saya harap ketika kami ke sana, pengalaman kami bisa berbuah manis," ujarnya.
Baca juga: Harapan Robert untuk 2 Pemain Persib di Timnas
Soal tiga tim ASEAN yang berada satu grup dengan Indonesia, Simon McMenemy menilai Thailand menjadi lawan terkuat.
"Malaysia mungkin adalah rival terdekat kami, ini akan menjadi pertempuran sengit. Saya berharap 80.000 suporter bersorak untuk kami. Itu akan menjadi sangat spesial," ucap pelatih 41 tahun itu.
"Saya pernah menghadapi Vietnam pada 2010 saat melatih timnas Filipina. Pertandingan itu mengubah hidup saya," katanya.
"Thailand menjadi tim terkuat di Asia Tenggara sejak beberapa tahun lalu dan sekarang mereka punya pelatih baru yang bisa memperkuat tim," ujar Simon menambahkan.
Pada laga perdana penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2019 nanti. (Taufan Bara Mukti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.