Anti Ditekan Lawan, Dani Ceballos Bisa Menjadi Primadona di Arsenal

KOMPAS.com - Dani Ceballos di ambang bergabung bersama Arsenal dengan status peminjaman dari Real Madrid.

Dalam diri gelandang timnas U-21 Spanyol itu, Arsenal diharapkan bisa mempunyai seorang pemain penyalur bola yang sangat diidamkan pelatih Unai Emery.

Arsenal dan Real Madrid dikabarkan mencapai kesepakatan soal peminjaman Dani Ceballos pada awal pekan ini.

Dani Ceballos akan pindah ke London Utara dengan masa peminjaman satu tahun tanpa opsi pembelian permanen.

Pemain terbaik Piala Eropa U-21 2017 itu dikabarkan memilih Arsenal ketimbang Tottenham Hotspur yang juga menginginkan jasanya.

Baca Juga: Kejuaraan Asia Junior 2019 - Taklukkan India, Indonesia Hadapi Korsel di Semifinal

Dani Ceballos dikatakan memilih The Gunners karena pendekatan personal yang dilakukan Unai Emery ke sang pemain dan keluarganya.

Turut disampaikan dalam pendekatan ini adalah jaminan agar Dani Ceballos turun dalam 40 laga tim utama The Gunners musim depan.

Dani Ceballos adalah seorang gelandang sentral yang berani membawa si kulit bundar dari posisi dalam. Ia anti ditekan oleh lawan karena selalu bisa menemukan cara untuk melindungi si kulit bundar.

Pemain berusia 22 tahun ini juga mempunyai jangkauan umpan mumpuni dan tendangan gledek.

Apabila bisa menemukan permainan terbaiknya bersama Arsenal, ia jelas akan menjadi primadona baru bagi publik Gunners.

Menurut statistik Squawka, sang pemain adalah gelandang yang paling banyak memenangi foul per 90 menit (3,9) ketimbang para pemain tengah lain di Liga Spanyol sejak 2016-2017.

Ceballos melakukan 3,8 dribel per laga bersama timnas U-21 Spanyol di Piala Eropa 2019.

Ia juga mencatatkan 2 dribel per laga bersama timnas senior Spanyol di laga-laga UEFA Nations League.

Jumlah ini lebih baik dari angka gelandang sentral Arsenal musim lalu, Lucas Torreira (0,4 dribel per laga), Aaron Ramsey (0,4), dan Matteo Guendouzi (0,7).

Baca Juga: ASEAN Schools Games 2019 - PB PASI Siapkan Tabungan Sebagai Hadiah

Akurasi operannya bersama Real Madrid musim lalu mencapai 93 persen.

StatsBomb menempatkannya sejajar secara statistik dengan Marco Verratti, Giovani Lo Celso, dan gelandang baru Tottenham, Tanguy Ndombele.

Nama terakhir mungkin juga menjadi penyebab Ceballos akhirnya memilih Arsenal ketimbang Spurs. Apalagi, kepergian Aaron Ramsey menciptakan lubang yang bisa ia tempati.

Pelatih Unai Emery memang suka dengan seorang playmaker yang dapat mengoper bola, tetapi juga fasih dalam melakukan dribel.

Pemain yang paling sering ia gunakan sepanjang karier kepelatihannya adalah Ever Banega, gelandang tengah asal Argentina yang bermain baginya pertama di Valencia lalu di Sevilla.

Ever Banega bermain 200 kali bagi Unai Emery, melahap 14.212 menit jauh lebih banyak dari pemain kedua di daftar, bek kanan Coke yang bermain bagi Emery di Sevilla, dengan catatan 11.026 menit.

Banega mencatatkan 18 gol dan 25 assist dari 200 penampilan tersebut.

Baca Juga: Pacman Menang, Mayweather Sampai Loncat dari Kursi

Wajar apabila Dani Ceballos merasa perlu pindah untuk membangkitkan kariernya. Real Madrid melihat bahwa sang pemain memiliki masa depan di Santiago Bernabeu.

Akan tetapi, perannya kian berkurang di bawah Zinedine Zidane.

Dani Ceballos dipercaya dua pelatih lokal Real Madrid sebelum Zidane, Julen Lopetegui dan Santiago Solari.

Ia turun 8 kali dari 10 laga saat Lopetegui melatih Madrid pada awal 2018-2019. Sang gelandang main dari awal dalam lima dari 10 laga itu.

Bersama Santiago Solari ia turun sebagai starter dalam tujuh dari 17 pertandingan.

Ketika Zidane datang, ia hanya bermain dalam 3 dari 11 laga terakhir musim. Ia bahkan tak masuk skuad 18 pemain dalam lima dari 11 pertandingan tersebut.