KOMPAS.com - Bundesliga memang menjadi salah satu liga paling kompetitif di Eropa sehingga tidak heran banyak pesepak bola yang mempercayakan anaknya untuk tampil di liga ini.
Salah satunya adalah pemain asal Korea Selatan, Cha Beum-kun, yang berstatus sebagai legenda Bundesliga. Dia menghabiskan 10 tahun lebih (1978-1989) berkompetisi di kasta tertinggi Jerman bersama Eintracht Frankfurt dan Bayer Leverkusen.
Namun sayangnya, sang anak Cha Du-ri gagal menyamai pencapaian sang ayah. Cha Du-ri "hanya" mampu membawa Eintracht promosi ke Bundesliga musim 2004/2005 dan menjadi runner-up DFB Pokal di musim berikutnya.
Baca juga: Berita Bundesliga, Inilah Striker dengan Sprint Terbanyak di Liga Jerman
Akan tetapi, ada juga beberapa pemain yang merumput di Bundesliga mampu menyamai atau melampaui karier cemerlang sang ayah.
Sebut saja Philipp Max dan Stefan Kuntz, yang merupakan anak dari Martin Max dan Gunter Kuntz.
Phillip Max (26) merupakan bek kiri ofensif milik FC Augsburg yang menjalani dua musim terakhir dengan performa apik.
Di musim 2017/2018, ia mencatatkan 13 assist dan dua gol dalam 33 penampilan. Pada musim lalu, raihan golnya meningkat menjadi empat dengan tujuh assist di semua kompetisi.
Insting gol Philipp tampaknya di dapat dari sang ayah, Martin Max, yang seorang striker andalan Bundesliga di era 90-an.
Baca juga: Inilah Kandidat Pengganti Robbery di Bayern Muenchen
Martin bisa dibilang seorang late bloomer karena performanya baru menanjak dan mencapai puncak menjelang akhir kariernya.
Pemegang top skop Bundesliga dua kali ini pernah membela Borussia Monchengladbach, Schalke 04, TSV 1860 Munchen, dan Hansa Rostock dengan meraih total 126 gol dari 396 penampilan.
Lain cerita dengan Stefan Kuntz yang bermain di Bundesliga pada 1983-1999. Dia mencatatkan 449 pertandingan dan mencetak 179 gol.
Pria 56 tahun ini memegang rekor caps terbanyak timnas Jerman tanpa merasakan kekalahan dengan 20 kemenangan dan 5 kali seri.
Baca juga: Hasil ICC 2019, Juventus Vs Tottenham, Gol Kane Bikin Ronaldo cs Kalah
Stefan berhasil membantu Jerman meraih Piala Eropa 1996 dan membantu FC Kaiserslautern meraih tiga gelar di musim perdananya (1989/1990) bersama klub.
Stefan bahkan dianugerahi gelar pesepak bola terbaik Jerman pada tahun 1991.
Hal ini tidak lepas dari faktor sang ayah, Gunter Kuntz, yang aktif di era 60-an bersama FK Austria Wina memenangi dua trofi Liga Austria.
Kini, Stefan menjabat sebagai pelatih timnas Jerman U-21 dan baru saja membawa pasukan Der Panzer muda menjadi runner-up di Piala Eropa U-21.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.