KOMPAS.com - Satu dekade terakhir ini menjadi salah satu era terbaik bagi Bayern Muenchen. Mereka sangat dominan di pentas domestik.
Bagaimana tidak, klub berjulukan FC Hollywood ini mampu mempertahan gelar juara Bundesliga selama tujuh kali berturut-turut.
Adanya duo maut dalam diri Arjen Robben dan Frank Ribery, ikut memberikan kontribusi. Bahkan, duo yang diberi singkatan Robbery tersebut diklaim sebagai yang terbaik yang pernah dimiliki Bayern dan Bundesliga.
Selama 10 tahun berkiprah bersama di Allianz Arena, Franck Ribery dan Arjen Robben telah meraih delapan gelar juara liga.
Selain itu, mereka juga meraih beberapa trofi lainnya seperti lima gelar DFB Pokal, lima Piala Super Jerman, dua gelar Eropa dan satu Piala Dunia Antarklub.
Baca juga: Hasil Bundesliga, Gelar Ke-29 Bayern Muenchen
Gelimang kesuksesan itu mereka persembahkan meski hanya sempat bermain bersama dalam sepertiga dari 336 pertandingan yang bisa mereka jalani.
Bisa dibayangkan besarnya pengaruh Robbery bagi Die Roten.
Setiap pertemuan selalu ada akhir. Musim 2018-19 menjadi akhir perjalanan yang menakjubkan bagi duet Belanda-Perancis itu.
Pertandingan perpisahan mereka pun berjalan sempurna. Keduanya mencetak gol dan menjadi pemain terbaik pekan itu.
Thanks for the memories, "Robbery" ??
Bayern Munich announce Franck Ribery will follow Arjen Robben and leave the club at the end of the season. pic.twitter.com/COPACuzLYv
— FOX Soccer (@FOXSoccer) May 5, 2019
Baca juga: Kalahkan Frankfurt 5-1, Bayern Muenchen Juara Bundesliga 2018-2019
Lalu siapakah yang akan menempati takhta yang ditinggalkan Robbery di Bayern?
Kompas.com mempunyai nama- nama dan panggilan yang berpotensi menjadi duo maut berikutnya, yaitu:
1. Alabry (David Alaba - Serge Gnabry)
Duet paling kompak ada musim lalu setelah Robbery .
Meski Alaba berposisi sebagai bek kiri, namun insting menyerangnya yang tajam membuat ia sering ditemukan sedang menyisir sisi kiri lapangan hingga masuk ke daerah pertahanan lawan.
Manuver yang sempurna bagi Gnabry yang lebih sering beroperasi di sisi kanan.
Karena hal itulah yang menjadikan Alaba dan Gnabry akan lebih sering bertukar assist dan gol.
Pada musim perdananya bersama Bayern, Gnabry berhasil memukau fans dengan torehan 10 gol dan tujuh assist dalam 30 laga.
Cooking for the Allianz Arena - Serge Gnabry & David Alaba ???????? || Lockscreen/wallpaper. ????@SergeGnabry @David_Alaba pic.twitter.com/H3XCSQqRBU
— Madara (@Bayern_Graphics) April 7, 2019
2. KingSerge (Kingsley Coman - Serge Gnabry)
Gabungan antara Kingsley Coman dan Serge Gnabry bisa menjadi duo sayap yang menakutkan di Bundesliga.
Kingsley Coman beroperasi di posisi yang mirip seperti senior senegaranya, Ribery, yaitu di sayap kiri.
Sebagai pemain yang sering menggunakan kaki kanan, kesempatan Coman untuk mencetak gol lebih besar dengan ruang tembak yang lebih luas.
Coman dan Gnabry bahkan bisa bertukar sisi setiap saat, yang pasti bakal sulit ditebak oleh bek lawan.
Sky Sport | Kingsley Coman and Serge Gnabry will definitely put the pressure on Franck Ribery this season. Both will keep Ribery under pressure. pic.twitter.com/J3USV24rfA
— Bayern mania (@Bayern_mania) July 21, 2018
3. King Coda (Kingsley Coman - Alphonso Davies)
Alphonso Davies, pemain muda berusia 18 tahun ini datang ke Allianz Arena pada bulan Januari 2019 dan digadang-gadang akan menjadi bintang masa depan Bundesliga.
Alphonso mempunyai kelebihan dengan kecepatan dan dribbling bola.
Sebagai pemain kidal, ia sering beroperasi di sisi kiri. Tetapi bisa jadi pada masa depan, ia diproyeksikan di sisi kanan sebagai inside forward seperti Robben.
Bila itu berhasil, duetnya bersama Coman bisa jadi sebuah representasi terdekat dari Robbery .
Alphonso Davies, Kingsley Coman, Serge Gnabry and possibly Callum Hudson-Odoi. Bayern's wingers are sorted for the next decade. pic.twitter.com/kIRMb27jfn
— Marco (@ffsMarco) December 29, 2018
4. Phonzerge (Alphonso Davies - Serge Gnabry)
Alphonso sempat diproyeksikan sebagai bek kiri kala melawan FSV Mainz 05 pada pekan ke-26 Bundesliga musim lalu.
Ia masuk menggantikan Alaba pada menit ke-59 dan berhasil mencetak gol perdananya untuk Bayern.
Gol satu-satunya yang ia cetak dalam setengah musimnya bersama Bayern.
Pertandingan tersebut juga menjadi satu-satunya di mana ia ditempatkan sebagai bek kiri.
Mungkinkah ini pertanda bahwa Alphonso akan menjadi pesaing utama Alaba di sektor kiri?
Jika benar, duet Phonzerge bisa saja terjadi pada masa depan dan menjadi ancaman baru bagi lawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.