TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tokyo punya imbauan saat Olimpiade 2020 berlangsung di ibu kota Jepang itu.
Laman antaranews.com menulis, hari ini, imbauan itu ditujukan kepada para pekerja.
"Para kerja diimbau bekerja dari rumah atau telework," kata Kasumi Yamasaki, pengawas masalah transportasi selama perhelatan Olimpiade 2020 berlangsung.
Dalam perhitungan pemerintah Kota Tokyo, kata Yamasaki, ada 920.000 penonton dan anggota staf Olimpiade.
"Ini dalam satu hari," ujarnya.
"Imbauan ini untuk menghindari kepadatan lalu-lintas yang parah," imbuh Yamasaki.
Diperkirakan, ada ratusan ribu orang menyaksikan Olimpiade Tokyo.
Risiko yang muncul adalah, seluruh jalan dan rute transportasi kian padat di Tokyo.
Baca juga: Saat Olimpiade Tokyo, Botol Minum Plastik Jadi Kabar Baik
Santai
Sementara itu, para pejabat di Tokyo, khususnya, berharap imbauan telework merupakan pendekatan baru.
Maksudnya, telework diharapkan mendorong pekerja lebih santai dalam bekerja.
Baca juga: Tertarik Jadi Pelari Pembawa Obor Olimpiade 2020, Simak Persyaratannya!
Jepang tengah berupaya keras mengurangi karoshi atau kematian akibat terlalu banyak bekerja.
Pada sisi lain, analisis menunjukkan selama perhelatan Olimpiade 2020, di Tokyo, terjadi kenaikan penumpang kereta api hingga 10 persen dari biasanya.
Sementara itu, volume kendaraan di jalan raya akan naik 20 persen jumlahnya.
Menurut rencana, operator perjalanan kereta api berencana menempatkan lebih banyak perjalanan moda tersebut.
"Tapi, transportasi kereta api sudah dalam kapasitas penuh selama jam sibuk," kata Yamasaki.
Yang disebut jam sibuk setiap pagi adalah jam perjalanan kereta api antara pukul 07.00 sampai dengan 09.00.
Hari kerja jarak jauh
Selanjutnya, pada 22 Juli 2019 atau satu tahun sebelum Olimpiade 2020, Tokyo meluncurkan kampanye Hari Kerja Jarak Jauh.
Kampanye itu berumur satu bulan.
Komitmennya adalah kantor pemerintah dan bisnis swasta menghindari jam kerja sibuk.
Total, hampir 3.000 perusahaan, termasuk Toyota dan Sumitomo ikut serta dalam kampanye itu.
Pemerintah Tokyo, dalam hal ini, berharap kampanye itu bisa membuktikan para karyawan sungguh-sungguh bisa bekerja lebih efektif tatkala tinggal di rumah.
Nantinya, kebiasaan bekerja jarak jauh menjadi warisan dan kebiasaan para pekerja di Jepang.
"Olimpiade 2020 adalah kesempatan efektif memperkenalkan gaya hidup bebas stres," kata Azuma Taguchi, profesor teknik pada Universitas Chio.