Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Runtuhnya Kerajaan Si Naga, Kenapa Gareth Bale 'Gagal' di Real Madrid?

Kompas.com - 22/07/2019, 20:00 WIB
Firzie A. Idris,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Setelah laga besar itu, Carlo Ancelotti pun memohon kepada media dan fans untuk bersabar kepada pemain berusia 24 tahun tersebut.

"Benar bahwa Gareth Bale belum melakukan hal-hal hebat tetapi pemain yang baru bergabung ke tim baru, kultur baru, perlu waktu untuk beradaptasi," ujarnya kepada radio Cadena Cope ketika itu.

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2019 - Jomblo Sendiri di Podium, Ini Kata Kevin Sanjaya

"Problemnya adalah, sang pemain harus beradaptasi. Tak sama bermain di Spanyol dan di Inggris."

Walau demikian, Gareth Bale berbicara di dalam lapangan. Ia membuktikan tajinya selama enam tahun di Real Madrid.

Sang penyerang mencatatkan 102 gol serta 65 assist dari 231 pertandingan.

Ia membantu Real Madrid mememenangkan antara lain pencapaian historis empat titel Liga Champions dan juga sekali Liga Spanyol serta empat gelar Piala Dunia Klub.

Namun, pangkal permasalahan tetap sama. Sang pemain tak kunjung bisa beradaptasi dengan tradisi dan kultur lokal.

Pemain yang masih memiliki kontrak hingga 2022 ini dilaporkan jarang mengikuti kegiatan tim di luar lapangan dan memilih bermain golf sendiri sehingga teman-temannya menjuluki Bale sebagai "Si Pegolf".

Ia bahkan membangun lapangan golf tiga hole di halaman belakang rumahnya di Madrid untuk memenuhi hobi tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh kiper Thibaut Courtois pada wawancara dengan HLN pada wal tahun ini.

Courtois mengatakan bahwa ia berupaya untuk mengikuti ritme hidup warga lokal.

"Saya hidup seperti orang yang lahir dan dibesarkan di Madrid, saya makan rada siangan dan tidur malam... begitulah cara orang lokal hidup," tuturnya kepada HLN.

Orang Spanyol memang memiliki kebiasaan yang berbeda dari warga Eropa pada umumnya.

Hal ini disampaikan Rodrigo Gallego, perwakilan La Liga di Indonesia, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

"Kami orang Spanyol memang punya jam berbeda. Kami biasa memulai hari sekitar pukul 10, makan siang pukul 15.00. Alhasil, jam makan malam kami sekitar pukul 21.00-22.00," ujar Rodrigo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com