KOMPAS.com - Calon rekrutan anyar Juventus, Matthijs De Ligt, memiliki perkembangan karier yang mengesankan.
Matthijs De Ligt bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam saat berusia 9 tahun.
De Ligt muda membuat perkembangan yang mengesankan sehingga ia selalu bermain dengan rekan-rekan satu tim yang lebih tua darinya.
Sinar De Ligt mulai terang saat membuat 13 penampilan dan mencetak dua gol pada Eredivisie U-19 musim 2015-2016.
Baca juga: Tiba di Turin, Matthijs De Ligt Sapa Fans Juventus
Ia juga berhasil mencatatkan satu gol dari tujuh penampilannnya dalam ajang UEFA Youth League pada musim yang sama.
Satu musim setelahnya, De Ligt naik kelas ke tim senior Ajax saat usianya baru menginjak 16 tahun.
Pada musim itu juga, De Ligt dinobatkan sebagai pencetak gol termuda kedua Ajax setelah Clarence Seedorf.
Peran De Ligt di lini belakang De Amsterdammers, julukan Ajax Amsterdam, mulai tidak tergantikan sejak Erik ten Hag masuk menggantikan Peter Bosz pada 2017-2018.
De Ligt selalu menjadi pilihan utama Erik ten Hag untuk mengisi posisi bek tengah bersama Daley Blind.
Baca juga: Catat, Ini Jadwal Tes Medis Matthijs De Ligt di Juventus
De Ligt mencatatkan 33 penampilan pada Eredivisie 2017-2018. Artinya, De Ligt hanya absen satu kali.
Musim 2018-2019 bisa dikatakan menjadi musim yang sangat berkesan untuk pemuda kelahiran Laiderdorp, 12 Agustus 1999 itu.
De Ligt meraih berbagai gelar pribadi dan tim sepanjang musim tersebut.
Di bawah komandonya di lapangan hijau, Ajax berhasil merengkuh gelar Eredivisie dan Piala Liga Belanda dalam satu musim.
Secara keseluruhan, pemain bertinggi 1,89 meter itu telah tampil 117 kali bersama Ajax dalam seluruh kompetisi dan mencetak 13 gol.
Baca juga: Barcelona Coba Bajak De Ligt dari Juventus di Detik-detik Terakhir
Dari 117 pertandingan, De Ligt menerima 15 kartu kuning tanpa pernah memperoleh kartu merah.