KOMPAS.com - Laporan media-media Inggris pada awal pekan ini menyebutkan bahwa Liverpool siap membawa pulang si anak hilang, Philippe Coutinho, di bursa transfer Liga Inggris.
TalkSport melaporkan bahwa Liverpool siap melayangkan tawaran senilai 88 juta pounds atau kurang lebih 1,5 triliun rupiah untuk memulangkan Philippe Coutinho.
Barcelona disinyalir bakal luluh dengan mahar tersebut mengingat klub berada dalam posisi kurang ideal di bursa transfer dengan lebih banyak pengeluaran ketimbang pemasukan setelah merekrut Frenkie de Jong dan Antoine Griezmann.
Agen Philippe Coutinho, Kia Joorabchian, mengatakan bahwa Barcelona tetap butuh jasa kliennya. Hal ini berdasarkan pembicaraan sang agen dengan presiden klub, Josep Maria Bartomeu.
Baca Juga: Lin Dan Berikan Pandangan Soal Suporter Badminton Indonesia
Akan tetapi, ia lalu mengungkapkan kalau kans Coutinho untuk bertahan di Camp Nou adalah 60-40 dengan sang pemain bisa memilih hengkang apabila ia tak bahagia di kubu Catalan tersebut.
Oleh karena itu, berikut adalah lima pro dan kontra apabila Liverpool memutuskan untuk membawa balik Philippe Coutinho.
1. Liverpool Beradaptasi Baik Tanpa Philippe Coutinho
Hal ini terpampang jelas. Pada 2016-2017, musim penuh terakhir Coutinho di Liverpool, The Reds finis peringkat keempat dengan 76 poin. Sebelum itu, Liverpool finis peringkat kedelapan dengan 60 poin dan peringkat keenam dengan 62 poin.
Musim lalu, Liverpool menyelesaikan Liga Inggris dengan torehan 97 poin, rekor poin klub, dan menjuarai Liga Champions setelah mencapai final musim sebelumnya, ketika Coutinho pindah sebelum memasuki fase knock-out.
Apabila dibandingkan pada paruh pertama musim 2017-2018, Liverpool justru mencatatkan beberapa keunggulan di aspek ofensif dengan Coutinho absen ketimbang sang playmaker bermain.
Menurut data Opta, Liverpool mencatatkan 3,22 big bhances (kesempatan besar mencetak gol) tanpa Coutinho ketimbang 2,85 dengannya bermain. The Reds juga mencatatkan 2,33 gol per laga tanpa Coutinho berbanding 2,23 jika ia ada.
Baca Juga: Alasan Lin Dan Ngotot Masih Mau Ikut Olimpiade 2020
Terlebih, angka expected goals (xG, peluang besar yang bisa berbuah menjadi gol) juga meningkat menjadi 2,22 gol per laga tanpanya berbanding 1,94 dengan Coutinho.
2. Reuni yang Membahagiakan
Philippe Coutinho mungkin memaksakan transfer ke Barcelona satu setengah tahun silam. Akan tetapi, ia masih mempunyai hubungan baik dengan pemain-pemain Liverpool.
Reaksi para fans yang terlihat di berbagai artikel suporter dan juga media sosial kebanyakan positif dalam keinginan mereka melihat sang pemain kembali ke Anfield.
Para suporter pun tampak sangat terbuka dengan kans melihat Philippe Coutinho berbaju Liverpool lagi.
Only transfer we need this summer is the return of Coutinho.
— Karl (@Karlton81) July 15, 2019
I hate coutinnho but I still love him ????
— Paul Watson (@paulwatson145) July 16, 2019
Coutinho x Salah pic.twitter.com/NPrxgxHeJ3
like is about second chance. announce Coutinho. Fab 4 again pic.twitter.com/zDKr0XbGd1
— Magical Firmino (@Leroy25011456) July 15, 2019
3. Adakah Tempat bagi Philippe Coutinho di Skuad Liverpool Sekarang?
Pelatih Juergen Klopp telah menemukan keseimbangan di skuad Liverpool musim lalu. Formasi 4-3-3 racikannya tak berubah dari masa ketika Philippe Coutinho masih ada di skuad.
Akan tetapi, ia terkadang menemukan bahwa kreativitas dari lapangan tengah sedikit berkurang. Hal ini terlihat dari pemilihan Naby Keita dalam menempati posisi yang ditinggal Coutinho di sisi kiri lapangan tengah.
Keita jauh dari pemain kreatif seperti Coutinho. Juergen Klopp juga beberapa kali memasang Gini Wijnaldum atau Roberto Firmino di posisi nomor 10 dalam skema 4-2-3-1.
Setidaknya, Juergen Klopp memastikan bahwa keseimbangan di skuad tetap ada dengan outlet kreativitas datang dari kedua bek sayap.
Musim lalu, Liverpool adalah pencetak gol kedua terbanyak di liga dengan 89 gol. Mereka juga mencatatkan 81 gol di kotak penalti, terbanyak di liga. Akan tetapi, The Reds hanya mencatatkan 8 gol dari luar kotak penalti, setara dengan Watford dan Bournemouth.
Bandingkan dengan 14 gol yang datang dari luar kotak penalti (tertinggi kedua di liga) pada 2016-2017 pada musim penuh terakhir Coutinho di Liverpool.
Baca Juga: Tiket Indonesia Open 2019 Sudah Terjual Lebih dari Setengahnya
Hal ini menandakan bahwa ada celah di produktivitas yang masih bisa ditambal dengan kembalinya Philippe Coutinho.
"Liverpool telah membangun skuad hebat, sang manajer telah menemukan keseimbangan. Jadi, dengan ini semua, pembelian Coutinho akan tergantung dari apakah mereka menilai bahwa ada gap di skuad yang bisa diisi Coutinho," ujar Joorabchian.
4. Transfer Mumpuni Secara Finansial
Dua alasan universal yang disepakati kenapa Liverpool bisa menjuarai Liga Champions dan finis dengan rekor poin klub di Liga Inggris musim lalu adalah karena kehadiran Virgil van Dijk dan kiper Alisson Becker di barisan belakang The Reds.
Kedua pemain ini hanya bisa merapat ke Anfield karena dana yang dikumpulkan hasil penjualan Philipee Coutinho seharga 142 juta pounds ke Barcelona pada Januari 2018.
Culemania.com, Barcelona bahkan dikabarkan masih harus membayar 88 juta pounds ke Liverpool sebagai bagian dari skema pencicilan demi mendatangkan Coutinho.
Jika ini benar, artinya Liverpool secara efektif tak perlu keluar uang lebih demi mendatangkan Coutinho (walau mereka harus mencari dana lain demi melunasi Van Dijk dan Alisson).
Baca Juga: Ini Alasan Fabio Quartararo Menganggap Assen sebagai Balapan Terbaik Sejauh Ini
Hanya, Liverpool terancam kehilangan bonus pembayaran apabila Coutinho pindah sekarang. Barcelona terikat untuk membayar tambahan 15 juta pounds apabila Coutinho bermain 100 laga bagi Barcelona. Sejauh ini, ia sudah bermain 76 kali.
5. Pembelian "Wah" yang Dibutuhkan Liverpool
Nabil Fekir telah diisukan bakal menjadi pembelian besar Liverpool di lini depan. Setidaknya dalam dua jendela transfer terkahir, nama penyerang Olympique Lyon itu dikaitkan dengan kubu Anfield.
Namun, transfer bernilai 50 juta euro tersebut urung terjadi pada menit-menit akhir. Mata Liverpool kini tak lagi terarah ke penyerang timnas Perancis tersebut.
Hingga tiga pekan sebelum bursa transfer musim panas berakhir, Liverpool belum meluweskan kekuatan finansial mereka. The Reds baru merekrut bek muda PEC Zwolle, Sepp van den Berg, dan kemungkinan besar penyerang muda Fulham, Harvey Elliott.
Pembelian baru akan membawa momentum ke musim baru. Hanya beberapa hari setelah menderita kekalahan di final Liga Champions 2018, Liverpool langsung mengumumkan kedatangan salah satu gelandang bertahan terbaik di lima liga besar Eropa, Fabinho.
Kini, The Reds pun dapat melakukan hal serupa dengan memberi fans mereka "hadiah" tambahan seusai menjuarai Liga Champions.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.