The Reds lolos ke final Liga Champions dan Brewster yang memakai nomor kostum 24 menyaksikan perjuangan rekan-rekannya dari bangku cadangan.
Baca juga: Berkah Liverpool di Balik Tersingkirnya Mesir dari Piala Afrika 2019
Satu bulan berselang, situasinya berbeda. Origi memulai laga di bangku cadangan dan Brewster menjadi pemain inti.
Brewster pun membalas kepercayaan Klopp dengan mencetak dua gol dan satu asis.
Dia hanya bermain satu babak lalu diganti oleh Origi yang kemudian mencetak satu gol pada babak kedua.
Pasukan Juergen Klopp pun berhasil menang 6-0 pada pertandingan pramusim pertamanya musim ini.
"Senang rasanya kembali ke lapangan malam ini," kata Brewster di akun Twitter pribadinya.
Kisah awal Brewster menembus tim senior Liverpool sebenarnya sudah terjadi saat usianya baru 17 tahun.
Baca juga: Pemain Termuda Liga Inggris Merapat, Liverpool Kini Lirik Dua C
April 2017, 13 hari setelah dirinya merayakan sweet seventeen, Klopp memanggilnya agar bersiap untuk laga Liga Inggris versus Crystal Palace di Anfield.
"Ketika saya memintanya bersiap, dia mengatakan bahwa cuma membawa tas perlengkapan dan tak memiliki kostum," kata Klopp kepada Talksport.
"Saya bilang tak masalah. Dia tetap saya masukkan ke skuad," tutur sang pelatih mengisahkan.
Nomor kostum 57 dikenakan Brewster pada laga yang berakhir dengan kemenangan 3-2 Crystal Palace atas tuan rumah.
Dua bulan setelah itu, Brewster sukses mengantarkan Timnas U-17 ke final Piala Eropa U-17 2012 sebelum takluk dari Spanyol.
Namun, Timnas Inggris sukses membalas kegagalan di Piala Eropa itu dengan memenangi Piala Dunia U-17 2017.
Pada laga final, Inggris menang 5-2 atas Spanyol yang mengalahkannya pada final Piala Eropa.
Rhian Brewster menjadi pencetak gol pembuka pada laga final dan setelah turnamen didaulat menjadi pemain terbaik ke-3 dan berhak atas Bola Perunggu.