Memang saya sesuai dengan karakter bermain pemain Brasil. Suka dribling dan kecepatan.
Jelas, usia saya tak muda lagi. Saya sudah berusia 38 tahun. Kalau saya ditugaskan untuk mencetak gol saja, mungkin itu efektif.
Namun, karena kebutuhan tim dan permintaan pelatih, tidak masalah bagi saya. Saya di sini untuk bantu Madura United.
Saya tidak terlalu masalah tak bisa cetak gol. Yang penting saya menuruti instruksi pelatih.
Soal bugar, saya berlatih sama dengan rekan-rekan. Namun, mungkin makanannya beda karena saya makan makanan Brasil. Istirahat cukup bak.
Yang paling beda dengan rekan-rekan kenapa saya punya stamina lebih adalah kemauan.
Saya selalu berpikir orang di belakang saya yakni istri, anak, ibu, dan ayah. Saya kerja untuk mereka. Energi saya dari mereka.
Ini yang bikin saya kuat. Jadi saya harus pikir untuk cetak gol demi membantu keluarga. Mereka energi saya, selain vitamin, makanan, dan istirahat yang cukup.
5. Bisa Anda bagikan tips untuk tetap bugar?
Saya makan sehat selalu karena sangat penting buat pemain. Jangan sembarang juga waktu makannya.
Setelah game yang sangat berat, besoknya makan daging sapi biar ada protein. Sebelum game, makan nasi biar ada protein dan karbohidrat.
Saya sudah tahu. Ahli nutrisi di Brasil juga kasih masukan untuk saya. Sangat penting.
Disiplin juga sangat penting. Kalau sudah jam 11 malam, saya harus tidur. Biar dapat tidur yang cukup.
Latihan juga bisa sendiri ketika saya membutuhkannya. Saya punya alat untuk tambah latihan.
Saya ingin jadi insipirasi buat pemain muda. Saya juga kasih tahu mereka kalau ingin sukses adalah kerja keras.
Saya bilang mereka harus buat yang beda. Makannya, puji Tuhan saya masih bisa sukses di Indonesia.
Selalu saya bikin sesuatu yang lebih. Saya selalu punya kemauan yang lebih dari rekan-rekan.
6. Kira-kira kapan Anda pensiun?
Saya mulai ikut Liga dari 2007. Dari dulu sampai sekarang, saya terus berada di atas secara performa, gaji, dan kontrak.
Biasanya kalau sudah berumur, mulai turun tuh performa, gaji, dan kontrak. Tapi saya enggak.
Saya ingin tahun depan naik lagi level saya. Di timnas, saya ingin tampil baik dan juga begitu di klub. Saya masih haus.
Saya tidak berpikir sudah kenyang. Saya selalu haus. Saya masih bisa cetak dan performance saya masih bagus. Untuk apa berhenti.
Meskipun mereka bicara saya sudah tua, saya hanya masukin ke kuping kanan keluar kuping kiri.
Bagi saya, tua hanya cuma angka. Jiwa masih muda.