LAMONGAN, KOMPAS.com - Kalteng Putra menelan kekalahan telak 0-3 dari tuan rumah Persela Lamongan, dalam pertandingan yang digelar di Stadion Surajaya, Kamis (11/7/2019) malam.
Gol tim tuan rumah, diborong oleh striker asing mereka asal Brasil, Alex dos Santos.
Raihan yang sekaligus mengakhiri paceklik kemenangan tim Laskar Joko Tingkir di kompetisi Liga 1 musim ini.
Selepas laga, pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliviera menyebut, kekuatan kontestan Liga 1 musim ini cukup merata.
"Dari situ kita bisa menilai, kekuatan tim di liga 1 ini imbang. Bisa dikatakan semua bagus, Persela di klasemen bawah tapi bisa tampil baik dan bisa cetak 3 gol ke gawang kami," ucap Gomes, selepas pertandingan.
Pelatih kelahiran Brasil ini lantas menyebut, tim Laskar Joko Tingkir diuntungkan sebagai tuan rumah.
Persela cukup beruntung, karena memiliki suporter yang fanatik dalam memberikan dukungan kepada tim kesayangan.
"Lawan Persela di sini tidak gampang. Mereka punya suporter fanatik dan membantu pemain Persela tampil semangat, terutama pemain asing. Itulah faktornya, main di sini tidak gampang," ujar dia.
Hal tersebut dikatakan Gomes berbeda dengan yang dialami oleh Kalteng saat ini, yang belum bisa bermain di kandang sendiri.
Faktor ini pula yang dianggap Gomes sebagai salah satu penyebab belum stabilnya penampilan tim asuhannya.
Kalteng sempat menampilkan performa apik di awal kompetisi, namun performa mereka seakan menurun dalam beberapa pertandingan terakhir yang dilakoni.
"Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi penampilan kita, tidak punya stadion dan selalu main di luar kandang. Sebenarnya kita membutuhkan suporter yang dukung kita, itu faktor yang bisa buat kita semangat," kata dia.
Gomes pun enggan menyalahkan Dimas Galih yang dipercaya sebagai kiper dalam laga ini.
Meski sang penjaga gawang sempat melakukan blunder, yang berujung pada lahirnya gol ketiga bagi Persela.
"Selama ini dia (Dimas Galih) tampil konsisten dan sudah bantu banyak. Biasa saja, semua orang bisa buat kesalahan. Itu sudah gol ketiga, kita sudah kebobolan dua sebelumnya. Makanya kita tidak bisa vonis begitu, harus kita perbaiki, karena kolektivitas yang diandalkan, tidak boleh salahkan satu atau dua pemain saja," tutur dia.