Aksinya itu kemudian dikaitkan dengan tuduhan menghina Inggris, negara yang juga membudayakan minum teh.
Apalagi, kemenangan AS atas Inggris hanya berselang dua hari sebelum hari kemerdekaan AS yang jatuh pada 4 Juli.
Sejarah kemerdekaan AS memuat sebuah peristiwa yang dikenal dengan nama "Boston Tea Party".
Akan tetapi, Morgan menampik bahwa selebrasi "minum teh" itu dia lakukan untuk menghina Inggris.
Menurutnya, selebrasi itu dilakukan karena terinspirasi dari bintang film Game of Thrones, Spohie Turner, di Instagram strories.
"Selebrasi saya sebenarnya lebih soal, 'Inilah tehnya', yang menyatakan sebuah cerita, menyebarkan berita," kata kata Morgan, dilansir ESPN.
Baca juga: Tundukkan Belanda, Amerika Serikat Raih Gelar ke-4 Piala Dunia Wanita
"Sophie Turner cukup sering melakukan itu. Dia adalah aktris favorit saya. Jadi, ini sama sekali bukan untuk menyerang Inggris," ucap pesepak bola berusia 30 tahun itu.
Morgan juga menyatakan bahwa kritik tajam yang diarahkan kepadanya karena selebrasi "minum teh" itu justru menunjukkan adanya diskriminasi bagi pesepak bola pria dan perempuan.
Menurutnya, pria lebih memiliki kebebasan luas untuk berselebrasi. Lain halnya dengan wanita yang terikat dengan norma-norma kesopanan.
"Saya merasa ada standar ganda untuk perempuan di olahraga agar kami merasa seperti kami harus rendah hati atas kesuksesan kami. Kami boleh berselebrasi, tapi tidak berlebihan atau dengan gaya minimalis," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.