Kebiasaan Persib yang sering rombak pasang tim menjelang musim baru digelar, pernah mendapat sentilan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam pidatonya pada acara launching tim Persib musim 2019, pertengahan Mei lalu.
Baca Juga: Persija Vs Persib, Robert Alberts Punya Cara Bangkitkan Mental Tim
"Kalau sudah punya the winning team, jangan banyak diganti. Tahun 2014 dan 2015 itu the winning team, itu susah, lalu terpecah-pecah," kata sosok yang biasa disapa Kang Emil tu.
Pernyataan Kang Emil, diamini oleh pelatih legendaris Persib, Indra Thohir. Sosok yang berjasa membawa Persib juara era terakhir Kompetisi Perserikatan (1993-94) dan Liga Indonesia pertama (1994-95) itu mengatakan, perombakan skuad yang terlalu sering dilakukan pada awal musim bukan hal yang bagus.
Sebab, dengan terlalu seringnya melakukan perombakan tim dan berganti pelatih, bisa membuat kekompakan dan harmonisasi di dalam tim yang sudah terjalin, mengalami gangguan.
Juga, para pemain harus kembali beradaptasi dengan gaya main dari pelatih baru. Sebab, setiap pelatih puya gaya dan filosofi bermain yang berbeda.
"Pak Gubernur bilang harus cari the winning team, itulah yang susah. Karena apa? Persib itu biasa keluar masuk pemain. Karena hal itu (rombak tim) Persib yang sedang bagus, jadi tidak bagus pada musim berikutnya. Itu yang disayangkan," tegas Indra Thohir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.