KOMPAS.com - Terdapat persamaan dan perbedaan antara Dani Alves dan Lionel Messi saat laga semifinal Copa America 2019 yang mempertemukan Brasil versus Argentina di Estadio Governador Magalhaes Pinto, Rabu (3/7/2019) pagi WIB.
Persamaannya, Dani Alves dan Lionel Messi sama-sama menyandang ban kapten tim masing-masing pada laga tersebut.
Perbedaannya, Alves sanggup membawa timnya menang dan lolos ke final, sedangkan Messi tidak.
Pada usianya yang menginjak 36 tahun, performa Alves saat melawan Argentina semakin menegaskan dirinya belum habis. Usia hanyalah sebatas angka.
Baca juga: Brasil Vs Argentina, Tim Samba ke Final Copa America, Messi Gagal Lagi
Selain mampu membawa timnya menang, pada laga tersebut, ia adalah kunci dari aliran bola Brasil.
Alves memegang kendali 9,3 persen dari seluruh penguasaan bola Brasil. Catatan itu terbanyak di antara pemain Brasil lain.
Untuk urusan persentase umpan sukses, mantan pemain Barcelona itu juga mencatatkan angka yang tinggi (88 persen).
Ia hanya kalah dari Alex Sandro (92 persen), Thiago Silva (95 persen), dan Marquinhos (94 persen).
Dengan catatan lain, sebenarnya Allan dan Joao Miranda mencatatkan persentase umpan sukses 100 persen. Namun, keduanya tak bermain full 90 menit.
Baca juga: Brasil Vs Argentina, Lewat Laga Keras, Dani Alves dkk Unggul Sementara
Persentase aliran serangan Brasil pun didominasi dari posisi di mana Alves bermain, yakni sisi kanan. Sebanyak 52 persen dari sisi kanan, 20 persen dari lini tengah, dan 28 persen dari sisi kiri.
Statistik lainnya adalah Alves mencatatkan dribble sukses terbanyak kedua dalam pertandingan tersebut setelah Messi. Alves lima dribble sukses, sedangkan Messi tujuh.
Namun, yang tak kalah penting adalah kontribusinya dalam gol pertama Brasil. Ia menciptakan key pass atau umpan kunci dari gol Gabriel Jesus.
Sebelum menciptakan key pass, Alves terlebih dulu melewati dua pemain Argentina dengan skill dan ketenangannya.
Pun saat bertahan, ia bersama Alex Sandro, Thiago Silva, dan Marquinhos berhasil menjaga gawang Allison Becker tetap perawan.
Pada usianya yang mungkin bagi pesepak bola adalah usia senja, Alves membuktikan diri bahwa dirinya masih bisa dibutuhkan dalam laga-laga penting.
Mengambil kalimat Andrea Pirlo yang mengatakan,"Kita bermain sepak bola dengan otak, sebab kaki alat saja," mungkin ada benarnya. Dani Alves sudah membuktikan itu.
Kini, kontraknya bersama Paris Saint-Germain sudah habis. Namun, Alves belum menentukan ke mana ia akan berlabuh pada musim depan.
Mau ke mana, Dani Alves?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.