KOMPAS.com - Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe, semakin membulatkan tekadnya untuk meninggalkan klub raksasa Perancis itu.
Mbappe memang masih terikat kontrak selama tiga tahun lagi di PSG. Namun, pemain muda yang mengantarkan timnas Perancis menjuarai Piala Dunia 2018 itu dikabarkan menolak memperpanjang kontraknya bersama PSG.
Media Spanyol, Marca, mengabarkan bahwa Mbappe diketahui menolak perpanjangan kontrak, tidak peduli berapa pun kenaikan gaji yang ditawarkan PSG.
Mbappe diyakini tidak ingin tetap bermain untuk PSG setelah kontraknya berakhir pada 2022 mendatang.
Marca menyebutkan bahwa Mbappe merasa tidak mendapatkan cukup tanggung jawab di skuad PSG.
Kehadiran Neymar disebut-sebut menjadi alasan Mbappe merasa kian tersisih di PSG.
Kontrak Mbappe yang akan berakhir tiga tahun lagi membuat PSG berada dalam situasi sulit. Sebab, juara Ligue 1 Perancis itu tidak ingin melepaskan sang pemain.
Baca juga: Real Madrid Lebih Pilih Mbappe daripada Neymar
PSG harus rela menjual Mbappe pada bursa transfer musim panas tahun depan jika ingin meraup keuntungan tinggi.
Jika menahan kepergian Mbappe hingga musim berikutnya atau pada bursa transfer musim panas 2021, PSG harus menjual sang pemain dengan harga lebih rendah.
Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi menyatakan bahwa Mbappe tidak akan dijual. Namun, dia juga menyadari bahwa segala keputusan ada di tangan sang pemain.
Real Madrid diketahui sebagai salah satu klub yang berminat memboyong Mbappe di bursa transfer musim panas ini.
Namun, masalah keuangan menjadi kendala utama Real Madrid untuk meminang pemain 20 tahun itu.
Real Madrid tidak sanggup untuk membayar harga transfer yang dibanderol PSG untuk Mbappe.
Baca juga: Real Madrid Punya Rencana Datangkan Mbappe Musim Depan
Sebab, Real Madrid telah menghabiskan banyak uang untuk membeli penyerang andalan Chelsea, Eden Hazard.
Raksasa Italia itu harus merogoh kocek hingga 150 juta poundsterling (2,4 triliun rupiah) untuk mendapatkan Hazard.