Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gabriella Putri Witdarmono
Master Sport Management, Columbia University, New York

Master Sport Management Columbia University, New York; kini bekerja di klub sepak bola.

Piala Dunia Wanita dan Industri Olahraga

Kompas.com - 30/06/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PIALA Dunia Wanita 2019, yang berlangsung di Perancis, sudah hampir mencapai tahap akhir.

Saat ini, empat kesebelasan sudah berada di semifinal, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Swedia.

Total, ada 24 negara ikut serta pada Piala Dunia Wanita 2019, termasuk Thailand yang mencetak sejarah sebagai tim ASEAN pertama.

Meski gaungnya tidak sebesar Piala Dunia untuk kategori putra, Piala Dunia Wanita telah mampu menarik minat para sponsor. 

Baca juga: Piala Dunia Wanita 2019 Segera Dimulai, Thailand Ikut Serta

Visa, yang merupakan mitra FIFA untuk Piala Dunia pria, ikut berkomitmen dengan menjadi salah satu sponsor utama untuk 33 market individu.

Beberapa perusahaan lain, seperti Volkswagen, Lucozade, dan Head & Shoulder, juga ikut berpartisipasi melalui kerja sama, yang dijalin dengan kesebelasan negara–negara peserta.

Jumlah serta nilai sponsorship dalam ajang Piala Dunia Wanita 2019 ini, telah membuktikan besarnya potensi bisnis dan finansial dari pertumbuhan serta perkembangan sepak bola putri.

Ketertarikan para sponsor baru ini tidak akan datang begitu saja, tanpa growth konkret dari industri sepak bola putri, yang bisa dilihat dari angka broadcast dan rating TV-nya.

BBC sebagai official broadcaster di Inggris, misalnya, berhasil mendapatkan 2,9 juta penonton pada pertandingan pembuka, dan 6,1 juta pemirsa ketika tim Inggirs bermain.

Baca juga: 5 Fakta Piala Dunia Wanita 2019, Kesetaraan Gender Masih Jadi Masalah

Fox Sports, yang memiliki lisensi untuk negara-negara bagian Amerika Serikat, juga menikmati pertumbuhan viewership sebesar 11 persen dibandingkan Piala Dunia sebelumnya.

Angka tersebut menjadi salah satu faktor penting, ketika FIFA atau sebuah tim nasional sedang mencari mitra pendukung.

Visi jangka panjang

Hampir seluruh mitra Piala Dunia Wanita 2019 ini, lebih memiliki tujuan dan visi untuk jangka panjang.

Tidak hanya harga sponsorship - yang termasuk cukup murah dibandingkan dengan sepak bola putra, para mitra ini juga melihat fleksibilitas tinggi dalam membentuk sebuah kampanye.

Banyak aspek yang bisa dimasukkan dalam membuat strategi marketing dengan sepak bola putri, mulai dari female empowerment, acceptance, equality, hingga ke soal pentingnya seorang role model.

Griedge Mbock Bathy mencoba menjegal Marta pada pertandingan Perancis vs Brasil dalam babak 16 besar Piala Dunia Wanita 2019 di Le Havre, 23 Juni 2019. AFP/FRANCK FIFE Griedge Mbock Bathy mencoba menjegal Marta pada pertandingan Perancis vs Brasil dalam babak 16 besar Piala Dunia Wanita 2019 di Le Havre, 23 Juni 2019.

Banyak yang melihat, menjadi mitra untuk sepak bola putri merupakan sebuah investasi untuk menyiapkan generasi mendatang.

Kesuksesan Piala Dunia Wanita 2019 ini tidak lepas dari kerja sama dari seluruh stakeholders, baik dari sponsor, organizing committee, atlet, dan juga media.

Baca juga: Dua Alasan Piala Dunia Wanita Bisa Jadi Catatan Sejarah

Seluruh stasiun TV yang memiliki hak siar telah bekerja keras untuk menyajikan siaran baik dan entertaining.

Perusahaan social media, seperti Twitter, juga membuat tagar khusus untuk ajang Piala Dunia 2019 tersebut dengan tujuan mengangkat momen-momen penting selama pertandingan.

Media olahraga lain, seperti Bleacher Report dan Copa90, juga membuat segmen khusus untuk memperkenalkan, dan mengamplifikasi seluruh konten dari Piala Dunia Wanita, baik di dalam, maupun di luar lapangan.

 

Tantangan

Namun, Piala Dunia Wanita 2019 ini juga menuai berbagai pandangan yang berbeda dari para pengamat olahraga.

Beberapa hot topic yang menjadi topik diskusi adalah penggunaan video assistant referee (VAR) pada ajang ini.

Teknologi baru tersebut telah memunculkan banyak keputusan kontroversi, lebih-lebih yang berhubungan dengan penjaga gawang, salah satunya soal kaki mereka tidak menyentuh garis gol saat menjaga penalti.

Baca juga: Piala Dunia Wanita Dibanjiri Penonton, Suporter Belanda Menggila

Beberapa perdebatan lainnya adalah soal poor attendance di stadion, walaupun FIFA menyatakan bahwa jumlah tiket, yang terjual, hampir mencapai satu juta.

Hal-hal tersebut menjadi tantangan dalam sepak bola putri. 

Pertandingan sepak bola putri antara Timnas Inggris vs Kamerun dalam lanjutan Piala Dunia Wanita 2019 di Valenciennes, 23 Juni 2019. AFP/DENIS CHARLET Pertandingan sepak bola putri antara Timnas Inggris vs Kamerun dalam lanjutan Piala Dunia Wanita 2019 di Valenciennes, 23 Juni 2019.

Industri sepak bola putri memang masih sangat tertinggal, jika dibandingkan dengan sepak bola kategori putra.

Kita bisa expect untuk melihat banyaknya argumentasi, lebih-lebih mengenai isu-isu tentang gender equality.

Akan tetapi, usaha kolektif, vokal, konkret, dan terus menerus dari berbagai pihak, tentu eventually akan membuahkan hasil.

Baca juga: Lolos ke Semifinal Piala Dunia Wanita 2019, Timnas AS Ciptakan 2 Rekor

 

Dengan semakin baiknya kualitas sepak bola putri, semakin banyak stakeholders yang bisa ditarik untuk berkontribusi.

Indonesia juga bisa banyak belajar dari proses pengembangan sepak bola putri untuk menumbuhkan industri olahraga di negara ini, tidak hanya dari sisi prestasi atlet, namun secara bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com