JAKARTA, KOMPAS.com - Persebaya Surabaya mengajukan protes ke PSSI perihal kepemimpinan wasit di leg kedua perempat final Kratingdaeng Piala Indonesia 2018 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Kamis (27/6/2019).
Laga yang mempertemukan Madura United vs Persebaya itu berakhir dengan skor 2-1 untuk tuan rumah.
Pihak Bajul ijo, julukan Persebaya, merasa dirugikan atas kememimpinan wasit Dodi Setia Purnama yang tidak memberikan dua penalti kepada mereka.
"Persebaya secara resmi telah mengajukan protes ke PSSI atas kepemimpinan wasit yang tidak adil," tulis akun Instagram resmi Persebaya.
Pada leg pertama pekan lalu di Surabaya, Persebaya hanya menang 1-0.
Baca juga: Tumbangkan Persebaya, Madura United Lolos ke Semifinal Piala Indonesia
Jadi Persebaya kalah agresivitas gol di kandang lawan dengan skor akhir 2-3.
Namun, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, merasa Persebayalah yang seharusnya ke semifinal.
"Saya tidak percaya kami kalah hari ini, seharusnya Persebaya mendapat dua penalti," kata pria yang akrab disapa Djanur ini dikutip dari laman Persebaya.
Menurut Djanur, ada dua kejadian di dalam kotak penalti Madura United yang layak dihukum dengan sepakan dua belas pas.
Baca juga: Madura United Vs Persebaya, Penjelasan Panpel soal Jatah Tiket Bonek
Pertama, handsball yang dilakukan bek Madura United, Alfath Faathier, pada menit ke-57.
Kedua, saat Amido Balde dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh kiper Madura United, Muhammad Ridho di menit ke-67.
Pada menit ke-57 memang sempat terjadi kemelut di dalam kotak penalti Madura United.
Tendangan keras Damian Lizio membentur kaki Jaimerson dan bola yang masih bergerak sempat mengenai tangan Alfath Faathier.
Namun, wasit Dodi Setia Purnama tidak memberikan hukuman penalti.
Berikutnya pada menit ke-67 pergerakan Amido Balde dihentikan paksa oleh Muhammad Ridho di dalam kotak penalti.
Baca juga: Madura United Vs Persebaya, Hanya Ada 550 Tiket untuk Bonek
Lagi-lagi wasit yang pernah memimpin laga Persebaya vs Arema FC musim lalu tersebut tidak menunjuk titik putih.
Ridho hanya "dihadiahi" kartu kuning untuk pelanggaran one on one yang berpeluang besar menjadi gol.
Terlepas dari kepemimpinan wasit, Djanur sangat mengapresiasi kerja keras timnya.
Ia salut dengan permainan anak asuhnya meski hasilnya tak sesuai harapan.
"Saya berharap permainan yang terus membaik ini berlanjut di Liga 1," ujar mantan pelatih Persib Bandung itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.