Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Open 2019 Jadi Tantangan dan Penentu Menuju Olimpiade 2020

Kompas.com - 27/06/2019, 14:00 WIB
Farahdilla Puspa,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Turnamen BWF Super 1000 Indonesia Open 2019 yang akan digelar di Istora Senayan, Jakarta, 16-21 Juli, mendatang menjadi salah satu turnamen yang masuk dalam perhitungan poin Olimpiade Tokyo 2020.

Ketua Umum PP PBSI, Wiranto, mengatakan bahwa Indonesia Open sebagai turnamen kelas dunia menjadi salah satu tantangan bagi para pebulu tangkis.

Hal itu dikarenakan para pebulu tangkis akan berjuang maksimal untuk meraih gelar yang akan menambah perolehan poin. 

Hasil turnamen ini akan berpengaruh pada peringkat dunia dan perolehan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020.

"Event ini menjadi tantangan, uji coba dan menentukan untuk Olimpiade Tokyo 2020," ujar Wiranto dikutip Kompas.com dari Badmintonindonesia.org.

"Di event ini bisa kelihatan, pemain mana yang akan diperhitungkan, kita mendoakan atlet-atlet kita dapat berprestasi terbaik," kata dia menambahkan.

Baca juga: Indonesia Open 2019, Susy Berharap Wakil Indonesia Raih Hasil Maksimal

Wiranto juga mengapresiasi turnamen Indonesia Open yang selalu diselenggarakan secara baik dan mendapat pujian dari beberapa pihak.

"Untuk penyelenggaraan, Indonesia dikenal sebagai tuan rumah yang baik. Selalu dapat acungan jempol atau pujian, seperti di Asian Games," ungkap Wiranto.

"Begitu juga Indonesia Open, banyak dapat pujian, well organized, para atlet asing pun sangat senang main di Indonesia karena penontonnya antusias dan fair, tepuk tangan bukan cuma untuk pemain Indonesia," kata dia lagi.

Ketua Umum PP PBSI tersebut juga mengungkapkan meski ada kemajuan prestasi atlet bulu tangkis Indonesia di event dunia, tetapi tidak bisa menjamin mampu terus menjuarai event-event dunia.

Meski demikian, Wiranto meyakini bahwa bulu tangkis Indonesia sedang menuju ke arah gemilang seperti dulu.

Baca juga: Indonesia Open 2019 Jadi Momentum Jonatan Christie Buktikan Kematangan

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan bahwa para pebulu tangkis Indonesia memiliki persiapan yang panjang jelang Indonesia Open 2019.

Hal itu dikarenakan ada jarak waktu satu bulan antara turnamen terakhir yakni Australia Open 2019 dengan Indonesia Open 2019.

"Persiapan cukup baik, ada waktu sebulan untuk persiapan," kata Susy Susanti menjelaskan.

"Kondisi atlet pun baik, kami berharap di BIO, para atlet bisa tampil maksimal, karena memang ini salah satu target kami, selain poinnya tinggi, BIO sudah masuk hitungan ke Olimpiade," ujar dia lagi.

Susy Susanti juga mengatakan bahwa PBSI menargetkan satu gelar juara dari nomor ganda putra.

Susy berharap pasangan peringkat satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dapat mengulang kesuksesan di Indonesia Open 2018.

Di Indonesia Open 2019, PBSI tidak hanya mengandalkan tiga nomor, yakni ganda putra, ganda campuran, dan tunggal putra.

Susy Susanti juga berharap ganda putri dan tunggal putri bisa membuat kejutan dan mendapat hasil yang lebih baik dari tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com