Pihak Kantar Indonesia, lanjut Fanny, memang mempublikasikan Brand Footprint 2019 hari ini.
Catatan yang menarik untuk disimak adalah bahwa produk asli Indonesia masuk dalam merek global.
Fanny menunjuk Indofood sebagai merek global. Produk Indofood yang mencuri perhatian adalah mi instan Indomie.
Baca juga: Indomie Jadi Sponsor Kejuaraan E-Sport Oseania
Baca juga: Bali United dan Indofood Perbarui Kerja Sama hingga 3 Tahun ke Depan
Berhasil
Indomie, lanjut Fanny, dalam penelitian pihaknya, masuk dalam kategori FMCG atau produk-produk yang sifatnya cepat habis dipakai.
FMCG biasanya terdiri dari kebutuhan sehari-hari, sehingga dapat terjual dalam waktu singkat dengan harga yang relatif rendah.
Indomie, imbuh Fanny, adalah produk FMCG yang selama tujuh tahun berturut-turut menjadi pilihan nomor satu konsumen urban Indonesia.
"Artinya, dalam satu bulan, rata-rata konsumen urban Indonesia membeli Indomie hingga enam kali," terang Fanny.
Di samping itu, Indomie juga melakukan penetrasi sedikitnya di dua benua.
"Ada pabrik Indomie di Nigeria. Di Malaysia juga ada," tutur Fanny.
Lantaran ekspansi bisnis Indomie ini, strategi untuk makin dikenal konsumen tak hanya di dalam negeri, termasuk Filipina, berhasil.
"Strategi ini memang berhasil," pungkas Fanny Murhayati.