JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap mencermati industri sepak bola Indonesia yang masuk dalam pasar bursa.
Direktur BEI Hasan Fawzi mengatakan hal itu, kemarin, menjawab pertanyaan Kompas.com terkait masuknya klub sepak bola Liga 1 Indonesia Bali United ke BEI.
"Bali United ini klub sepak bola pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang masuk ke bursa," kata Hasan.
Lebih lanjut, Hasan mengatakan, industri sepak bola yang masuk dalam industri kreatif pada pasar saham Indonesia ini memang belum punya pembanding.
"Menurut saya, ini (masuknya Bali United ke BEI), semacam pertaruhan karena memang sebelumnya belum ada," ungkap Hasan.
"Di Asia kan sebelum Bali United ada satu klub dari China yang juga masuk bursa," tuturnya.
Baca juga: Dua Hal Ini Bikin Saham Bali United Jeblok
Evergrande
Klub itu memang dibeli oleh perusahaan properti dan konglomerasi China, Grup Evergrande.
Menurut laman evergrande.com, perusahaan yang didirikan oleh Xu Jiayin ini membenamkan investasi besar-besaran di klub tersebut.
Investasi yang meliputi pembangunan infrastruktur, pembelian pemain dan pelatih, serta pembinaan profesional di bidang sepak bola memang membuahkan hasil.
Pada 2013, Guangzhou Evergrande menjadi pemuncak Piala AFC Champions League.
Cermati
Baca juga: Termasuk Industri Kreatif, Ini Keunggulan Bali United di Bursa
Kendati memandang masuknya Bali United ke pasar bursa sebagai momentum paling gres bagi industri sepak bola Indonesia, Hasan melihat bahwa hal ini akan berdampak positif.
"Positif untuk Bali United sendiri maupun industri olahraga sepak bola itu sendiri," ujarnya.