Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perihal Bek Tengah, Manchester United Menjadi Rapuh di Bursa Transfer

Kompas.com - 14/06/2019, 15:31 WIB
Firzie A. Idris,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manchester United menghabiskan paling sedikit uang di bursa transfer untuk membeli bek tengah ketimbang para rival sejak awal musim 2015-2016.

Selama empat musim terakhir, perhatian Manchester United di bursa transfer tampak lebih terfokus ke sektor lain di dalam tim.

Manchester United memecahkan rekor transfer dunia kala memboyong Paul Pogba dari Juventus senilai 95 juta pounds pada musim panas 2016.

Sebelum dan sesudah pembelian Pogba, Manchester United menghamburkan uang 54 juta pounds demi mendatangkan Anthony Martial dan 76 juta pounds kala merekrut Romelu Lukaku dari Everton.

Baca Juga: 2019 Menjadi Tahun Comeback Bagi 3 Ganda Putra Senior Ini

Sementara Man United jor-joran di tengah dan depan, Manchester City menjadikan lini belakang sebagai salah satu prioritas mereka di bursa transfer.

Berturut-turut sejak 2015-2016, Man City mendatangkan Nicolas Otamendi (40 juta pounds dari Valencia), John Stones (50 juta pounds dari Everton), dan Aymeric Laporte (58,5 juta pounds dari Athletic Bilbao).

Stones dan Laporte menjadi pembelian-pembelian termahal klub dalam dua jendela bursa transfer terakhir.

Liverpool membelanjakan 76 juta pounds demi merekrut Virgil van Dijk dan kehadirannya langsung memperkokoh lini belalang The Reds.

Pada rentang waktu sama, Man United hanya mendatangkan dua bek tengah yakni Eric Bailly (35 juta pounds dari Villarreal) dan Victor Lindelof (31,5 juta pounds dari Benfica).

Benar, bahwa pertahanan adalah salah satu aspek terkuat Manchester United, setidaknya hingga musim lalu.

Baca Juga: Usai Menangi Gelar Back-to-back, Jonatan Christie Lebih Percaya Diri

Man United kebobolan 28 gol saat mereka finish peringkat kedua pada 2017-2018. Jumlah itu hanya satu lebih buruk dari Man City sang juara.

Musim sebelumnya, gawang David De Gea hanya kemasukan 29 gol kendati Man United finish peringkat keenam.

Mundur setahun lagi dan Manchester United hanya kebobolan 35 gol (terbaik di Premier League bersama Tottenham) saat The Red Devils finish di posisi kelima pada 2015-2016.

Thus, kita mungkin bisa melihat alasan kenapa Ed Woodward dan para petinggi Manchester United menganggap bahwa lini belakang bukan prioritas klub di bursa transfer.

Adalah Jose Mourinho yang mulai mencium bahwa Man United perlu penyegaran di lini belakang. Ia secara publik meminta manajemen untuk membeli seorang bek tengah pada pra-musim 2017-2018.

Namun, The Telegraph menuturkan bahwa Manchester United tak melihat ada opsi pemain yang cukup menarik berbanding investasi yang diperlukan.

Baca Juga: Catat, Ini Jadwal Derbi Manchester di Liga Inggris 2019-2020

Sumber sama mengatakan bahwa para petinggi Manchester United hanya ingin membeli bek tengah kelas dunia seperti Raphael Varane ketimbang pemain lain dengan tingkat di bawah bek Real Madrid tersebut.

Man United dikabarkan siap mengeluarkan hingga 100 juta pounds demi Varane tetapi sang pemenang Piala Dunia 2018 bersama Perancis tersebut tak pernah masuk bursa transfer.

Klub tak melihat opsi lain karena menilai pengeluaran hampir 100 juta pounds untuk Fred serta Diogo Dalot pada musim panas dan Alexis Sanchez pada Januari 2018 dinilai lebih dari cukup. 

Man United baru dikaitkan dengan bek Atletico Madrid, Diego Godin, sekitar lima jam sebelum bursa transfer musim panas 2018 tutup. Di sinilah muncul rasa frustrasi Jose Mourinho.

Namun, mantan bek Arsenal, Martin Keown, mengungkapkan di kolomnya di Mail Sport, bahwa permintaan Mourinho ini menciptakan keraguan di antara para pemain yang telah ada.

"Jose Mourinho melakukan blunder dengan meminta pemain-pemain baru sepanjang musim panas. Alhasil, ia secara efektif mengatakan kalau para pemainnya sekarang tak cukup bagus," tulis Keown.

Baca Juga: Manchester United Kepincut Harry Maguire, Eks Pemain Mendukung

Jose Mourinho tak pernah bertahan untuk mencari pemain lagi pada bursa transfer Januari. 

Pelatih asal Portugal itu dipecat pada bulan Desember dengan Manchester United sudah kebobolan 29 gol.

David De Gea akhirnya mengakhiri musim dengan kemasukan 54 gol, salah satu catatan terburuk sepanjang sejarah klub.

Alhasil, fokus Manchester United kini kembali ke seorang bek tengah. Namun, Setan Merah akan memulai negosiasi dalam posisi yang jauh dari menguntungkan relatif dengan 12 bulan lalu.

Kini, para klub penjual sadar bahwa Manchester United punya masalah di lini belakang dan mereka akan melakukan segalanya untuk membenahi kelemahan itu.

Pun, pasukan Ole Gunnar Solskjaer tak akan berkompetisi di Liga Champions musim depan, sekali lagi mengendurkan daya tarik klub.

Crystal Palace telah berani menolak tawaran awal 40 juta pounds dari Man United bagi bek kanan Aaron Wan-Bissaka.

Sementara, London Evening Standard melaporkan kalau bek Leicester City, Harry Maguire, yang pada musim panas lalu dikatakan berharga 75 juta pounds kini memiliki banderol 90 juta pounds.

Harga-harga membengkak dan Manchester United kini jadi rapuh di bursa transfer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com