Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Absensi Pemain Terbaik Dunia di Piala Dunia Wanita 2019

Kompas.com - 12/06/2019, 19:15 WIB
Firzie A. Idris,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Hegerberg mengatakan bahwa ia bisa bertahan dengan keputusannya karena Olympique Lyon, klubnya kini, memiliki standar kesetaraan yang selaras dengan pemikirannya.

Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas, juga ia anggap sebagai seorang petinggi klub yang sangat peduli dengan sepak bola wanita.

"Saya berada di klub yang punya standar tinggi. Saya berusaha membuat dampak di Norwegia selama bertahun-tahun. Saya seperti ditaruh dalam sistem di mana saya tak punya suara. Saya merasa beban di pundak saya bertambah terus. Hal ini tidak bekerja," ucapnya.

"Ketika yakin dengan diri sendiri dan nilai-nilai yang Anda pegang, perjalanan ke depan menjadi lebih mudah. Saya harus memilih opsi itu, tidak ada cara lain." lanjut istri dari bek Lech Poznan dan pemain timnas putra Norwegia, Thomas Rogne, tersebut.

Ada Hegerberg memang selalu berjuang untuk hal-hal yang ia yakini. Ini adalah wanita sama yang meminta gadis-gadis jangan sampai kehilangan semangat dalam perjalanan meraih cita-cita.

"Anda tak boleh membiarkan siapapun mengambil api dari diri kamu. Jika kamu punya mimpi besar, api ini lah yang akan membawa kamu ke sana," tulis Ada Hegerberg di Players Tribune tak lama setelah ia memenangkan Ballon d'Or Wanita.

Baca Juga: Kalahkan Ronaldo, Messi Jadi Pesepak Bola dengan Pendapatan Terbesar Versi Forbes 2019

Hegerberg mungkin punya pandangan tersendiri terhadap kesetaraan gender berdasarkan pengalamannya pada masa kecil.

Adiknya, Andrine, adalah kapten tim laki-laki di kota tempat ia menghabiskan masa kecilnya, Sunndalsora. Sementara, ibu Ada adalah pelatih klub tersebut.

Andrine kini merupakan pemain profesional yang meperkuat Paris Saint-Germain.

"Inilah hal fantastis dari tinggal di kota terasing dengan penduduk hanya 7.000 orang. Ada kesetaraan yang murni. Bukan lagi soal sepak bola wanita atau pria. Semua hanya tentang sepak bola," lanjutnya.

Wanita yang mengidolai Thierry Henry ini juga mengutarkaan bahwa ia tak pernah memikirkan uang sejak awal.

"Dulu, tidak ada uang di sepak bola wanita. Ini semua berkat passion, murni soal sepak bola. Setiap kali kami kalah saya akan sangat kecewa dan menangis kala mengendarai sepeda saya ke rumah. Tak peduli bahwa ini hanya pertandingan anak-anak di kota antah berantah di Norwegia," tuturnya.

"Saya selalu menghormati pemasukan para pemain pria. Jurangnya sangat besar tetapi di saat bersamaan Anda harus bisa memberi para gadis muda kesempatan sama dengan pria. Di situlah letak perbedaan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Liga Inggris
Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com