Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praveen/Melati Sudah Lebih Stabil dan Harus Bisa Pertahankan Posisi

Kompas.com - 12/06/2019, 19:01 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

KOMPAS.com - Penampilan pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat ini dinilai sudah lebih stabil. Mereka diharapkan tetap dalam performa bagus untuk jaga peringkat.

Hal tersebut diutarakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti. Dia menilai duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengalami perkembangan yang cukup signifikan meski belum pernah mengantongi gelar juara.

Sepanjang tahun 2019, Praveen/Melati telah memijak tiga partai final yakni India Open 2019, New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019. Sayang, semuanya berakhir dengan kekalahan.

"Saya melihat mereka sudah mulai stabil, nggak kalah pada babak-babak awal. Minimal babak perempat final, semifinal, ke final," tutur Susy Susanti yang dilansir BolaSport.com dari BadmintonIndonesia.org.

Baca Juga: Praveen/Melati Belum Berhasil Juarai Australian Open 2019

"Kalau sebelumnya bisa kalah sama lawan yang tidak diunggulkan pada babak awal, sekarang sudah bisa menunjukkan kelasnya," tutur peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

"Praveen/Melati harus mempertahankan peringkatnya di delapan besar dunia, mereka harus tahu standar mereka di mana," ucap dia melanjutkan.

Menurut Susy, baik Praveen maupun Melati sama-sama memiliki skill dan potensi untuk menjadi pebulu tangkis elite dunia. Akan tetapi, kematangan dan kemauan dari sisi personal yang masih menjadi sebuah PR (pekerjaan rumah) besar.

"Praveen itu punya potensi, tinggal kemauan dia, dia harus lebih siap lagi. Kestabilannya masih naik turun, padahal ini waktunya Praveen," ujar Susy.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.BADMINTON INDONESIA Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

"Melati cenderung lebih baru di level elite, dibandingkan Praveen. Jadi tugas Praveen membimbing Melati untuk bisa menarik Melati ke atas supaya bisa jadi pasangan yang solid. Melati memang butuh kerja keras," kata Susy menambahkan.

Penampilan Praveen/Melati pada Australian Open 2019 sangat menjanjikan. Mereka menyingkirkan para unggulan yakni pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) sebelum sampai ke laga final.

Akan tetapi, pasangan yang kini menduduki peringkat ketujuh dunia tersebut justru tampil anti-klimaks pada babak final saat berhadapan dengan Wang Yilyu/Huang Dongping (China). Praveen/Melati kalah straight game dengan skor 15-21, 18-21.

Baca Juga: Final Australian Open 2019, Tekad Praveen/Melati Perbaiki Rekor Pertemuan

Susy Susanti pun turut menyayangkan kekalahan tersebut. Apalagi, jika mengingat kekalahan tersebut lebih banyak diakibatkan oleh kesalahan sendiri dari pihak Praveen/Melati.

"Sebetulnya sayang, berapa kali belum bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik," kata Susy.

"Pada babak perempat final dan semifinal, mereka tampil luar biasa, betul-betul luar biasa mainnya. Praveen/Melati ini sebetulnya salah satu pasangan yang ditakuti sama lawannya, tetapi balik lagi ke kematangan mereka."

Laga final Australian Open 2019 merupakan pertemuan kelima Praveen/Melati dengan Wang/Huang. Hasil terbaru ini kian memperlebar jarak rekor pertemuan mereka di mana Wang/Huang unggul 5-0.(Nestri Yuniardi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com