Transfer Lukaku ke Inter Milan Terancam Gagal Karena FFP

KOMPAS.com - Usaha Inter Milan untuk mendapatkan jasa penyerang Manchester United, Romelu Lukaku, mendapat kendala. Mereka terancam gagal mendatangkan Lukaku karena terkendala masalah Fiancial Fair Play (FFP).

Lukaku menjadi target utama La Beneamata, julukan Inter Milan, pada bursa transfer musim panas.

Adalah pelatih baru mereka, Antonio Conte, yang dikabarkan ingin skuadnya diisi oleh bomber Tim Nasional Belgia itu.

Baca juga: Inter Belum Sepakat dengan Man United soal Harga Lukaku

Lukaku sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung bersama Inter musim depan.

Bahkan pria 26 tahun itu rela menerima gaji lebih kecil demi bergabung bersama Inter musim depan.

Di Man United, Lukaku mendapat pemasukan sebesar 11 juta euro (sekitar Rp 188 miliar) per musim.

Jika bergabung bersama Inter, Lukaku dikabarkan rela “hanya” digaji sebesar 8 juta euro (sekitar 175 miliar) per musim.

Baca juga: Romelu Lukaku Mendekat ke Inter Milan

Di sisi lain, Man United tidak keberatan jika Lukaku hengkang ke Giuzeppe Meazza. Mereka dilaporkan siap untuk melakukan negosiasi dengan pihak Inter sesegera mungkin.

Dilansir dari Fotmob, Senin (3/6/2019), manajemen Man United telah membanderol Lukaku sebesar 70 juta euro (sekitar Rp 1,1 triliun).

Harga yang dipatok Man United untuk Lukaku tersebut menjadi pangkal masalah proses transfer ini.

Nilai tersebut bakal sulit terealisasi pada jendela transfer musim panas nanti. Sebab, neraca keuangan Inter belum seimbang.

Dalam dua musim terakhir, Inter terancam terkena sanksi FFP karena pemasukan mereka belum mampu menutupi seluruh biaya pengeluaran dalam periode tersebut.

Baca juga: Zlatan Ibrahimovic Jadi Panutan Romelu Lukaku di Manchester United

Sumber yang sama menyebutkan bahwa Inter harus bisa mendapatkan dana segar sebesar 45 juta euro (sekitar Rp 718 miliar) sebelum 30 juni 2019.

Jumlah tersebut bisa didapat salah satunya dengan menjual pemain. Mauro Icardi dan Ivan Perisic siap “dikorbankan” Inter pada jendela transfer musim panas.

Hasil penjualan keduanya bisa digunakan untuk menambah pundi-pundi keuangan Inter sekaligus tambahan untuk biaya transfer Lukaku.