Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melirik Kans Liverpool Jadi seperti Real Madrid di Liga Champions

Kompas.com - 04/06/2019, 04:45 WIB
Firzie A. Idris,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Liverpool memenangkan trofi ke-6 Liga Champions sepanjang sejarah klub saat menundukkan Tottenham Hotspur, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB. Apakah musim depan Juergen Klopp dan pasukannya bisa menambah koleksi trofi kompetisi terakbar Eropa itu jadi tujuh?

Mempertahankan gelar Liga Champions merupakan sesuatu yang teramat unik dan belum pernah dilakukan pada era modern sebelum Real Madrid menyabet tiga gelar beruntun antara 2016 dan 2018.

Sebelum Real Madrid era Zinedine Zidane, tim terakhir yang dapat mempertahankan Piala/Liga Champions adalah AC Milan pada 1993 dan 1994.

Mari kita telisik apa yang mungkin Liverpool bisa pelajari dari Zinedine Zidane saat melakukan keajaiban dengan memenangi tiga gelar Liga Champions secara beruntun.

Kontinuitas tampak menjadi faktor penting. Real Madrid tak mengganti banyak komposisi tim selama tiga tahun dominasi tadi.

Klub yang terkenal sebagai Galacticos dan kerap mendatangkan pemain-pemain terbaik dunia relatif kalem dalam periode tersebut.

Baca Juga: Jasa Besar Philippe Coutinho Membantu Liverpool Juara Liga Champions

Bahkan, sembilan pemain sama menjadi starter dalam final 2016, 2017 dan 2018. Mereka adalah Keylor Navas, Dani Carvajal, Sergio Ramos, Marcelo, Casemiro, Toni Kroos, Luka Modric, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema.

Satu-satunya starter yang kehilangan tempatnya adalah Pepe, partner Sergio Ramos di sektor bek tengah pada final 2016. Ia absen pada final 2017 dan tempatnya diisi oleh Raphael Varane.

Satu pemain, Isco, menjadi starter dalam dua final (2017 dan 2018) sementara Gareth Bale, yang memulai final 2016, menjadi pahlawan dua gol setelah turun dari bangku cadangan kontra Liverpool pada final 2018.

Menurut data Transfermarkt, Real Madrid memang "hanya" mengeluarkan dana 150 juta euro pada bursa transfer antara 2016 dan 2018 tanpa kesuksesan berarti.

Pemain-pemain yang masuk pada periode itu antara lain: Dani Ceballos (dari Real Betis), Theo Hernandez (Atletico Madrid), Danilo (FC Porto), dan Alvaro Morata (Juventus). Tak ada satu pun yang bisa merenggut hati Zidane dan mematenkan tempat di tim utama Los Blancos.

Baca Juga: 5 Hal Menarik dari Parade Kemenangan Liverpool - Juergen Klopp Nyaris Jatuh hingga Van Dijk Jadi Presenter

Alhasil, pelajaran dari Real Madrid adalah menghamburkan uang bukan solusi segalanya.

Aktivitas minim dalam bursa transfer, setidaknya dalam kasus Real Madrid, tidak masalah apabila inti tim solid dan tak terpecah.

Dalam hal ini, Liverpool harus memastikan bahwa tak ada tim elite dari liga-liga Eropa lainnya yang berani  menyentuh pemain inti seperti Sadio Mane atau Mohamed Salah, bahkan Virgil van Dijk sekali pun.

Mengingat pemasukan klub yang mencapai 455 juta pounds antara Mei 2017 dan Mei 2018, klub berada dalam posisi kuat untuk menahan diri dari godaan tawaran finansial terbesar sekali pun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com