Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Final Liga Champions, Waspada Nasib Kane Sama dengan Diego Costa 2014

Kompas.com - 01/06/2019, 08:00 WIB
Firzie A. Idris,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu kabar yang ditunggu-tunggu para fans Tottenham menjelang laga final Liga Champions, Minggu (2/5/2019) dini hari WIB, adalah kesiapan bomber andalan mereka, Harry Kane.

Harry Kane (25 tahun) tengah dalam masa pemulihan cedera engkel. Ini menjadi cedera kelima yang diderita Harry Kane di sepanjang kariernya.

Dia terkena cedera engkel setelah mendapat tekel keras dari pemain Manchester City, Fabian Delph, pada laga perempat final Liga Champions, 9 April lalu.

Awal pekan ini, Harry Kane mengklaim bahwa ia siap turun kontra Liverpool pada lakon final Liga Champions setelah kembali latihan bersama tim, Minggu lalu.

"Sekarang tergantung sang manajer apakah ia menilai saya siap menjadi starter. Dari sudut pandang sendiri, saya merasa siap untuk berkompetisi di level tertinggi," tuturnya dalam wawancara dengan NOS.

Baca Juga: Mimpi Bintang Liverpool Ini Bisa Cetak Gol pada Final Liga Champions

Walau sang pemain merasa siap, ada preseden buruk ketika seorang striker tumpuan tim dipaksa turun lebih lebih cepat demi merumput di final Liga Champions.

Hal ini terjadi ke striker Atletico Madrid, Diego Costa, jelang final Liga Champions 2014.

Diego Costa menderita cedera hamstring pada laga terakhir Liga Spanyol kontra Barcelona hanya sepekan sebelum final Liga Champions melawan Real Madrid, sang tetangga mereka.

Hal ini kabar buruk bagi Atletico Madrid, mengingat Costa mencetak 8 gol di Liga Champions dalam perjalanan Atletico ke partai pamungkas.

Costa, yang didiagnosa menderita cedera hamstring tingkat satu, pun melawat ke Serbia untuk mengunjungi Marijana Kovacevic, spesialis penanganan cedera dengan menggunakan plasenta kuda.

Setelah kunjungan itu, ia cukup merasa fit untuk berlatih dengan tim utama Atletico sepanjang pekan sebelum pertandingan.

Namun, tak semua pihak yakin dengan pengobatan tersebut. Salah satu pihak yang khawatir dengan keputusan Costa adalah pelatih timnas Spanyol, Vicente Del Bosque.

Baca Juga: Klopp Sindir Guardiola yang Sudah Jarang Masuk Final Liga Champions

"Setiap cedera ada waktu pemulihan minimum. Normal bagi pemain untuk ingin merumput di final Liga Champions," tutur Del Bosque.

"Namun, ia tak bisa melawan tubuhnya sendiri. Timnya, Atletico, dan sang pemain yang seharusnya mempertimbangkan situasi dan konsekuensinya," tuturnya.

Perjudian itu pun gagal total.

Diego Costa hanya bertahan delapan menit pada laga final Liga Champions, memaksa Atletico Madrid memakai satu pergantian pemain krusial pada laga yang akhirnya berlanjut ke perpanjangan waktu tersebut.

Cedera Diego Costa mempunyai efek berkepanjangan ke Piala Dunia 2014. 

Striker yang mencetak 27 gol sepanjang 2013-2014 tersebut hanya menyumbang satu assist dari pertandingan-pertandingan kontra Belanda dan Cile.

Costa hanya bertahan satu jam pada kedua laga tersebut dan tak diturunkan pada laga terakhir grup kontra Australia.

Baca Juga: Usai Final Liga Champions, Dua Pemain Liverpool Ditunggu Kontrak baru

Perbedaan utama cedera Costa dan Kane ini memang terletak di masa pemulihan. Kane punya waktu hingga tiga pekan untuk memulihkan diri, sedangkan Costa tak sampai tujuh hari.

"Jeda tiga pekan ini tentu sangat membantu. Saya bisa menyusun rencara untuk siap sebelum laga ini," tutur Kane di BT Sport.

Kendati demikian, pelatih pemenang Liga Champions 2005 bersama Liverpool, Rafael Benitez, mengutarakan kehadiran Kane berpotensi mempunyai dampak negatif ke keseimbangan tim yang telah berkutat tanpanya selama tiga pekan terakhir.

Hanya, Benitez juga menyadari kalau Kane pasti bulat ingin memperkuat Tottenham, tim yang ia perkuat sejak kecil, di partai terbesar sepanjang sejarah klubnya.

Keputusan kini terletak di pundak Mauricio Pochettino sebagai pelatih Spurs.

Ada risiko Pochettino bakal membuang satu pergantian kalau Kane diturunkan dari awal dan cedera. Namun, sang pelatih bisa jadi membuang dua pergantian jika Kane turun pada babak kedua dan cedera.

Beruntung, sekarang Pochettino bisa melakukan pergantian pemain keempat apabila laga berlanjut ke perpanjangan waktu.

"Jawaban ada di  Mauricio Pochettino, satu-satunya orang yang bisa mengambil keputusan itu adalah sang pelatih. Ia melihat sendiri Kane di lapangan latihan. Ia juga harus berbicara dengan Kane - sang pemain pasti ingin turun- dan berdiskusi dengan staff pelatih," tutur Rafa, yang sekarang menukangi Newcastle United.

"Ini keputusan besar. Mereka bermain sangat bagus sampai sekarang, lini depan Spurs sangat dinamis. Mengubah itu dan memainkan pemain yang tidak fit adalah risiko," lanjut mantan bos Real Madrid.

Pochettino sendiri sudah mengindikasikan kalau ia akan mengambil keputusan terbaik bagi tim sebelum menentukan apakah Harry Kane bakal diturunkan atau tidak.

Akan tetapi, Pochettino juga mengindikasikan bahwa ia siap menurunkan Harry Kane pada laga di Wanda Metropolitano nanti.

"Tottenham tanpa Kane seperti Barcelona tanpa Messi," ujar sang pelatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com