Mino Raiola punya pendekatan khusus dengan para pemainnya. Pria Belanda yang lahir di Italia ini juga ingin menjadi agen yang menjadi penentu transfer.
"Saya selalu berupaya merancang suatu gol dengan seorang pemain. Itu yang kami inginkan. kami tak akan duduk diam dan melihat ke mana angin bertiup," tutur Raiola kepada Financial Times beberapa tahun lalu.
Wawancara sama juga menunjukkan bagaimana Raiola punya anugrah yang membuatnya jadi (mungkin) agen terhebat di Eropa.
"Mungkin terdengar arogan. Saya melihat segala perubahan di sepak bola sebelum hal itu terjadi," tuturnya.
Salah satu contoh adalah ketika ia melihat Juventus dan presidennya ketika itu, Luciano Moggi, bakal membayar mahal kebiasaan Moggi menelepon wasit yang akan memimpin laga-laga Juventus.
Baca Juga: Manchester United Mundur dari Perburuan De Ligt
Beberapa bulan sebelum Juve terkena skandal Calciopoli, ia sudah mengatur kepindahan Ibrahimovic ke Inter Milan. Beberapa tahun kemudian, Raiola lalu dengan cepat menggeser Ibra ke AC MIlan setelah hubungan sang pemain dengan pelatih Barcelona, Pep Guardiola, membusuk.
Ia lantas mendorong Ibrahimovic keluar dari Italia pada 2012 kendati sang pemain tak ingin meninggalkan Serie A.
Raiola melihat bahwa ekonomi sepak bola Italia tengah merosot.
Situasi De Ligt kini mungkin bisa disamakan dengan ketika Raiola melihat kondisi Manchester United pada musim panas 2015.
Empat tahun silam, Man United memboyong dua penyerang muda: Anthony Martial dari AS Monaco dan top scorer Liga Belanda, Memphis Depay.
Raiola mengatakan bahwa ia bisa langsung melihat bahwa transfer keduanya tak akan berhasil karena besarnya tanggung jawab yang dibebankan kepada dua pemain tersebut.
"Mereka akan gagal jika harus langsung bermain bagus dan menjadi tumpuan Man United," ujarnya.
Baca Juga: Demi Pogba, Juventus Tawarkan 2 Pemain Andalan ke Man United
Setahun kemudian, ia pun mendatangkan Ibrahimovic, Mkhitaryan, dan Pogba ke Old Trafford walau mereka tak lolos ke Liga Champions karena pada saat itu, Man United membutuhkan sosok dengan karakter dan pengalaman besar.
Alhasil, apa yang akan terjadi kepada De Ligt sangat tergantung dari bagaimana Mino Raiola mencium arah perkembangan Barcelona dan Manchester United.
Dalam banyak hal, kedua kubu tersebut adalah raksasa yang tengah terluka.