Selain bek sayap, Philippe Coutinho lagi-lagi mendapat kritik.
"Pemain asal Brasil ini tak bisa menunjukkan permainan terbaik, ketika semua harapan ada di pundaknya agar ia turut menanggung beban di lini depan Barca," tulis Mundo lagi.
Salah satu alasan kenapa Coutinho tak bisa berperan bagus dikatakan karena pelatih Ernesto Valverde memainkannya hampir sebagai pemain sayap murni, jauh dari posisi alaminya sebagai gelandang serang sentral.
Mereka juga menekankan perbedaan performa Coutinho setelah datang ke Barcelona dari Liverpool pada Januari 2018 dengan sekarang.
Coutinho menyumbang delapan gol dan memberi 5 assist dari 18 laga Liga Spanyol dan mencetak lima gol dari lima penampilan di Liga Champions pada paruh kedua 2017-2018.
Namun, performa pemain seharga 160 juta euro itu bak hilang ditelan bumi setelah ia melakoni pramusim dan menjalani musim penuh dengan Barcelona.
Baca Juga: Barcelona Tak Juara Copa del Rey, Valverde Tak Perlu Khawatir Dipecat
Coutinho disinyalir terpengaruh dengan siulan-siulan para pendukung Barcelona yang mulai gerah dengannya.
Bahkan, ia cukup terganggu hingga melakukan gestur dengan meletakkan telunjuknya ke kedua kuping, seakan menantang kritik fans Barca, usai mencetak gol ke gawang Manchester United pada ajang Liga Champions.
Pada laga tersebut, ia juga tak bereaksi terhadap tepuk tangan pendukung ketika ditarik keluar.
Namun, aktor paling bertanggung jawab dalam buruknya performa Barcelona pada akhir musim ini terletak di pundak sang pelatih.
Setidaknya, hal itulah yang mencuat dari survei Mundo Deportivo dan satu lagi media olahraga lokal Barcelona, SPORT.
Sebanyak 55,3 persen dari 4.919 responden yang mengikuti jajak pendapat di situs Mundo hingga Minggu (26/5/2019) malam memilih Valverde sebagai sosok paling bertanggung jawab atas kegagalan Barcelona di antara pilihan lain: dewan direktur, tim pelatih, dan pemain.
Hal serupa muncul dalam jajak pendapat situs SPORT dengan 64 persen dari 18.000 responden juga mengatakan bahwa Ernesto Valverde adalah yang paling bersalah atas kegagalan akhir musim ini.
Valverde sendiri tak menilai bahwa apa yang terjadi dalam final Copa Del Rey layak dianggap sebagai bencana.
Baca Juga: Valverde Sampaikan 5 Kalimat setelah Timnya Gagal di Copa del Rey
"Bukan kegagalan, para pemain berjuang hingga akhir di lapangan. Secara keseluruhan, ini adalah musim bagus, tidak luar biasa tetapi bagus. Kami kalah di Anfield dan sekarang di Sevilla, tetapi kami memenuhi target menjuarai liga," tutur Valverde seusai laga.