Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Lionel Messi di Pundak Generasi Terbaru Timnas Argentina

Kompas.com - 23/05/2019, 04:20 WIB
Firzie A. Idris,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kurang dari sebulan lagi, Lionel Messi dan timnas Argentina akan melawat ke Copa America 2019, petualangan pertama Tim Tango semenjak Piala Dunia 2018.

Bagi sang megabintang Lionel Messi, turnamen di Brasil pada 14 Juni-7 Juli menjadi salah satu kompetisi terakhirnya bersama timnas Argentina.

Lionel Messi akan berusia 32 tahun saat Copa America 2019 memasuki fase knock-out pada 27 Juni.

Setahun kemudian, Messi bakal menginjak umur 33 tahun saat negaranya menjadi tuan rumah Copa America 2020 bersama Kolombia.

Kejuaraan terbesar negara-negara Amerika Selatan itu memang akan bergulir dua tahun beruntun karena turnamen bakal bergeser ke tahun genap dengan edisi berikutnya pada 2024.

Baca Juga: Paling Tajam, Paling Kasar, Paling Tersakiti di Liga Spanyol 2018-2019

Setelah Copa America 2020, turnamen berikutnya adalah Piala Dunia Qatar 2022 dengan Messi akan berusia 35 tahun saat kompetisi berlangsung di Qatar.

Alhasil, Copa America 2019 bisa menjadi kesempatan paling realistis top scorer Argentina sepanjang masa itu mempersembahkan trofi senior pertamanya bagi Tim Tango.

"Saya pikir tak ada pemain yang akan lebih bahagia untuk menjuarai gelar bersama Argentina selain Lionel Messi," tutur direktur timnas Argentina, Cesar Luis Menotti, kepada Clarin.

"Saya yakin apabila ada yang bertanya apakah ia ingin menjuarai Piala Dunia dengan Argentina atau memenangi Liga Champions, ia tak akan memilih Liga Champions," lanjut pelatih pemenang Piala Dunia 1978 tersebut.

Baca Juga: Mental seperti Binatang Buas, Lionel Messi Bisa Main 4 Tahun Lagi

Namun, menjadi juara bersama Argentina lebih mudah secara teori ketimbang praktek.

Pelatih interim Lionel Scaloni membuat beberapa kejutan saat mengumumkan skuat Tim Tango untuk Copa America 2019 pada awal pekan ini.

Walau posisinya selama ini jauh dari aman karena serangkaian hasil-hasil tak mumpuni, Lionel Scaloni masih berani melakukan salah satu pergantian generasi terbesar yang pernah dilihat timnas Argentina.

Dari 23 pemain yang akan ikut serta, 14 di antaranya tidak berangkat ke Piala Dunia Rusia.

Hanya Messi, Kun Aguero, Nicolas Otamendi, dan Angel Di Maria yang mengoleksi lebih dari 25 penampilan bagi timnas.

Bahkan, setengah tim ini belum mengumpulkan 10 caps bersama timnas Argentina. Bek muda Tottenham, Juan Foyth, salah satu dari itu. Scaloni juga membawa enam pemain lokal dari Liga Argentina.

Baca Juga: Lionel Messi, Sudah 9 Tahun Nilainya Tak Pernah di Bawah 100 Juta Euro

"Tim Argentina kini hampir bebas dari generasi yang menggoyang pohon tanpa pernah membuat jatuh buah-buah dari ranting. Ini timnas Argentina baru," tulis La Nacion.

Media tersebut menyinggung fakta kalau Argentina gagal beruntun di final Piala Dunia 2014, Copa America 2015 serta 2016, dan tak berbicara banyak di Piala Dunia 2018.

Pemilihan pemain muda ini memang sangat melihat ke depan walau kontrak Lionel Scaloni akan habis pada akhir Copa America 2019.

Scaloni memang punya ambisi untuk terus melatih timnas Argentina, setidaknya sampai Qatar 2022.

"Semoga kami bisa terus berlanjut karena publik harus bisa menghargai proyek di mana kami menyatukan pemain-pemain muda terbaik, karena mereka lah yang akan bermain di Piala Dunia berikut," ujar Scaloni kepada Super Deportivo Radio.

Perubahan generasi ini memang sudah dinantikan oleh para pengamat di Argentina seiring kegagalan-kegagalan yang disinggung tadi.

Namun, cukupkah perubahan ini untuk memberikan Lionel Messi gelar internasional yang telah lama menjadi idamannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com