Pada awal musim ia juga meminjam Mason Mount dan Fikayo Tomori dari Chelsea serta Harry Wilson dari Liverpool.
Wilson menjadi salah satu pemain yang paling memesona musim ini dengan catatan 15 gol dan 3 assist di Divisi Championship.
Ia menjadi pahlawan saat Derby menggulingkan Manchester United di Old Trafford pada babak ketiga Piala FA, akhir September.
Namun, Mason Mount juga punya dampak tak kalah besar.
Bermain di posisi "nomor 8" mirip dengan Lampard ketika bermain, ia kerap melakukan terobosan dari lapangan tengah ke depan lagi-lagi mirip dengan Lampard di masa keemasan.
Baca Juga: Usai Bela Arsenal, Cech Dikabarkan Akan Isi Posisi Penting di Chelsea
Bahkan, musim ini Mason Mount telah mencatatkan lebih banyak sentuhan di kotak penalti ketimbang para gelandang sentral lain di Divisi Championship.
Secara taktik, Frank Lampard juga memainkan taktik progresif 4-3-3 yang kerap bertransformasi jadi 4-3-2-1.
Lampard meminta timnya memainkan bola dari belakang, menjadikannya salah satu pelatih muda dengan skema permainan paling menggiurkan di ranah Inggris Raya.
Frank Lampard mengakhiri musim dengan hanya satu kekalahan dari 13 laga terakhir musim sejak awal Maret.
Namun, kekhawatiran terhadap pengalaman Lampard juga mengudara.
Setidaknya, hal ini yang diungkapkan oleh Matt Holland, mantan gelandang timnas Irlandia dan pandit di TalkSport.
Ia mengambil skenario terburuk Chelsea apalagi dengan larangan transfer yang akan mereka jalani musim panas ini dan pada Januari 2020.
Lampard "hanya" bisa bergantung kepada pemain sekarang dan 35 personel yang tengah dipinjamkan Chelsea ke berbagai klub Eropa musim ini.
Baca Juga: Bayar Rp92,2 Miliar, Juventus Bisa Gaet Maurizio Sarri dari Chelsea
"Musim ini mereka finish peringkat ketiga, jadi finalis di Piala Liga dan Liga Europa tetapi musim depan akan jadi sangat sulit dengan larangan transfer klub," tutur Holland lagi.
"Lampard akan jadi manajer top dari apa yang ia tunjukkan di Derby. Namun, jika mereka finish di posisi ke-12 apakah tidak apa-apa bagi para fans hanya karena Frank Lampard yang jadi pelatih?" tutur Hollland.