Jalu W. Wirajati

Seseorang yang awalnya mengaku paham sepak bola, tetapi kemudian merasa kerdil ketika sudah menjadi wartawan bal-balan per April 2004. Seseorang yang suka olahraga, khususnya, sepak bola, tetapi menikmatinya dari tepi lapangan.

Filosofi Bayern Muenchen dan Hari Kebangkitan Nasional

Kompas.com - 20/05/2019, 08:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Bayern Muenchen baru saja dinobatkan sebagai juara Bundesliga 1, kasta teratas Liga Jerman, Sabtu (18/5/2019).

Kemenangan telak atas Eintracht Frankfurt pada pertandingan pekan ke-34 Bundesliga musim 2018-2019 berujung gelar ke-29 bagi Die Roten, julukan Bayern Muenchen.

Jumlah 29 gelar itu amatlah fantastis dan menjadikan mereka sebagai klub tersukses di Jerman. Tujuh dari 29 gelar itu didapat Bayern secara beruntun dalam tujuh tahun terakhir.

Baca juga: Kalahkan Frankfurt 5-1, Bayern Muenchen Juara Bundesliga 2018-2019

Prestasi yang mentereng itu membuat Bayern Muenchen tak hanya menobatkan diri sebagai salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, pun salah satu merek terbaik di dunia.

Berdasarkan Forbes, Bayern saat ini berada di posisi keempat dunia The Most Valuable Football Brands in the World dengan nilai merek 1.406 juta dollar AS.

Nilai sebesar itu membuat Bayern unggul atas tim kaya lain, seperti Paris Saint-Germain dan Manchester City. Mereka cuma berada di bawah Manchester United serta dua klub raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.

"Saya selalu punya pandangan bahwa Bayern bisa bertransformasi dari klub kecil menjadi merek global," kata Uli Hoeness, presiden klub saat diwawancarai Deutsche Welle pada 2017.

Baca juga: Keranjang Sembako di Museum Bayern Muenchen

Uli Hoeness merupakan sosok penting pada keberhasilan Bayern dalam satu dekade terakhir, baik dari segi prestasi maupun bisnis tersebut.

Legenda sepak bola Jerman itu menanggalkan jabatan manajer tim pada 2009 dan dipromosikan menjadi presiden klub.

Saat pertama kali berpidato dalam kapasitas Presiden Bayern, Uli Hoeness mengingatkan kembali publik Bavaria akan pentingnya filosofi klub, Mia san Mia.

Filosofi itu lantas hadir secara fisik pada 2010 saat perayaan 110 tahun klub. Seperti halnya You'll Never Walk Alone di Liverpool, Mia san Mia juga hadir di tribune Allianz Arena, kostum pemain, hingga instrumen lain klub, seperti media sosial.

Baca juga: Sosok Tak Tergantikan di Bayern Bukan Neuer atau Lewandowski

Secara harfiah, Mia san Mia punya arti "Kita adalah Kita". Namun, frasa itu bukan sekadar slogan.

"Untuk memahami Mia san Mia, Anda harus tahu terlebih dahulu kultur masyarakat Bavaria," kata Hoeness saat menjelaskan pembuatan film The Phenomenon of Mia san Mia.

"Itu adalah keinginan kami untuk saling membantu satu sama lain. Hal itu berlaku bagi semua orang," tuturnya lagi.

Dalam penjabarannya, ada 16 butir dari filosofi Mia san Mia.

Tulisan Mia San Mia di salah satu tribune stadion yang berada di lokasi FC Bayern Campus, Februari 2019. KOMPAS.com/JALU W WIRAJATI Tulisan Mia San Mia di salah satu tribune stadion yang berada di lokasi FC Bayern Campus, Februari 2019.

  1. Mia san ein Verein – We are one club. Kita semua terbentuk lantaran sejarah klub. Kita semua terlibat dalam perkembangannya, dan saling berbagi nilai yang sama.  
  2. Mia san Botschafter – We are ambassadors. Semua orang, baik pemain, staf, maupun suporter membangun citra klub. Menjadi tanggung jawab semua orang untuk hidup sesuai nilai klub dan berkontribusi pada citra positif klub. 
  3. Mia san Vorbilder – We are role models. Pemain dan staf akan menjadi model panutan kepada suporter. Pemain muda akan melihat mereka dan berharap bisa mengikuti jejaknya. Suporter juga bisa menjadi model panutan fans tim lain. Kita harus mendukung tim baik dalam periode baik maupun buruk. 
  4. Mia san Tradition – We are tradition. Kita harus selalu bangga pada tradisi dan sejarah klub, dalam maupun luar lapangan.  
  5. Mia san Innovation – We are innovation. Kita seharusnya bisa mencari cara baru untuk meningkatkan citra dari sisi keolahragaan, finansial, tradisi, maupun filantropi.  
  6. Mia san Selbstvertrauen – We are self-belief. Kita punya ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri. Kita percaya pada kualitas klub ini dan tak gentar hadapi siapa pun. Kita selalu menargetkan memenangi tiap laga serta bermain menyerang dan bertahan secara berani.  
  7. Mia san grenzenlos – We are diversity. Kita menerima perbedaan semua orang, baik dari sisi ras, agama, maupun keyakinan. Kita percaya bahwa bisa belajar dari keberagaman budaya dan kita dibentuk akan hal tersebut. Moto Bayern ini sama dengan Uni Eropa, "United in diversity".
  8. Mia san Fussball – We are football. Klub ini menyatukan orang-orang dari beragam perjalanan hidup mereka dan dipersatukan dengan permainan yang indah di lapangan hijau.  
  9. Mia san Respekt – We are respect. Saling respek antara pemain, staf pelatih, dewan direksi, dan suporter menjadi hal fundamental klub dalam meraih kesuksesan.  
  10. Mia san Freude – We are joy. Para pemain melakukan hal yang dicintainya. Mereka harus senang bermain untuk Bayern dan bukan sekadar bertarung demi uang. Bayern juga menjadi sumber hiburan bagi suporter. Namun, mereka juga harus siap menerima kekalahan ketika terjadi dan tak merusak kegembiraan orang lain.  
  11. Mia san Treue – We are loyal. Kita bangga pada loyalitas pemain. Kita loyal terhadap pemain yang lahir dari akademi dan mereka punya kesempatan sama untuk bermain. Kita loyal kepada mantan pemain. Kita juga harus setia sebagai fans, dalam periode baik atau buruk.  
  12. Mia san Partner – We are partners. Dalam kemenangan atau kekalahan, kita selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain, tak peduli apa pun kondisinya.  
  13. Mia san Heimat – We are home-loving. Kita bangga akan Kota Muenchen dan akan melakukan hal terbaik secara bersama-sama untuk melestarikan sejarah yang membentuknya.  
  14. Mia san Motor – We are dynamic. Kita tidak cuma diam dan terjebak pada masa lalu. Kita dinamis dan inovatif dan akan selalu mencoba hal baru untuk berkembang dan menjaga klub tetap di level atas, tanpa meninggalkan nilai-nilai klub.  
  15. Mia san Verantwortung – We are responsibility. Kita semua punya kewajiban untuk menjadi contoh positif bagi orang lain. Kita bertanggung jawab pada tindakan kita sendiri, termasuk ketika mengalami kegagalan. 
  16. Mia san Familie – We are family. Kita merupakan satu keluarga, saling berbagi sepanjang hidup kita. Sekali sebagai Bavarian, akan selalu menjadi Bavarian. 

Enam belas butir dari filosofi Mia san Mia itu dipraktikkan oleh Die Roten dalam setiap sendi kehidupan klub, termasuk juga fans, khususnya warga Bavaria, tidak melulu sepak bola.

Baca juga: Lewandowski Mantap Putuskan Pensiun di Bayern Muenchen

Franck Ribery, Arjen Robben dan Rafinha dari Bayern Muenchen mendapat penghormatan menjelang laga terakhir mereka di gelaran Bundesliga, di Allianz Arena, Jerman, Sabtu (18/5/2019). Bayern Muenchen berhasil memastikan gelar juara Bundesliga musim 2018-2019 setelah pada pekan terakhir atau ke-34 mengalahkan Eintracht Frankfurt dengan skor 5-1.SEBASTIAN WIDMANN/BUNDESLIGA/DFL Franck Ribery, Arjen Robben dan Rafinha dari Bayern Muenchen mendapat penghormatan menjelang laga terakhir mereka di gelaran Bundesliga, di Allianz Arena, Jerman, Sabtu (18/5/2019). Bayern Muenchen berhasil memastikan gelar juara Bundesliga musim 2018-2019 setelah pada pekan terakhir atau ke-34 mengalahkan Eintracht Frankfurt dengan skor 5-1.

Mia san Mia memang cocok diterapkan dalam setiap sendi kehidupan, tak hanya bagi Bayern atau warga Bavaria, pun kita warga dunia, termasuk Indonesia, yang pada Senin, 20 Mei 2019, ini memperingat Hari Kebangkitan Nasional.

Kebangkitan Nasional adalah momentum ketika rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme timbul. Kesadaran nasional sebagai orang Indonesia itu ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.

Semangat persatuan dan kesatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo itulah yang harusnya kita munculkan kembali setelah bangsa ini terpolarisasi menjadi dua kubu saat pemilihan umum dan pemilihan presiden lalu.

Baca juga: 5 Fakta Seputar Laga Terakhir Robben-Ribery bersama Bayern Muenchen

Filosofi Bayern Muenchen, Mia san Mia, bisa kita jadikan acuan untuk mengembalikan bahwa bangsa ini adalah satu keluarga, Mie san Familie.

Kita semua adalah satu keluarga. Kita berbagi segalanya sepanjang sisa hidup kita. Sekali terlahir sebagai orang Indonesia, akan selamanya sebagai orang Indonesia.

Mia san Grenzenlos, bersatu dalam keberagaman. Bangsa ini pun begitu beragam, baik dari suku bangsa, ras, agama, hingga bahasa.

Dengan keberagaman itu, kita seharusnya bisa menerima semua orang, tak peduli latar belakang mereka apa.

Baca juga: Kalahkan Frankfurt 5-1, Bayern Muenchen Juara Bundesliga 2018-2019

Kita harus percaya bahwa kita bisa belajar dari keberagaman kultur tersebut. Nilai bangsa ini dibentuk dari situ.

Mia san Respekt, Mia san Verantwortung. Untuk bisa saling menerima, setiap orang harus memiliki respek satu sama lain. Kita juga harus saling bertanggung jawab satu sama lain.

Karena bagaimanapun juga, Mia san Verein, kita itu satu klub bernama Indonesia. Mia san Heimat, kita bangga akan Indonesia dan akan melakukan segala yang terbaik untuk negara ini.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Liga Italia
Media Internasional Sorot Aksi Heroik Timnas U23 Indonesia

Media Internasional Sorot Aksi Heroik Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Arsenal Vs Chelsea 5-0, Havertz Bikin Mantan Klub Babak Belur

Hasil Arsenal Vs Chelsea 5-0, Havertz Bikin Mantan Klub Babak Belur

Liga Inggris
PSSI Pastikan Nathan Tjoe-A-On Bisa Perkuat Timnas U23 Lawan Korsel

PSSI Pastikan Nathan Tjoe-A-On Bisa Perkuat Timnas U23 Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Arsenal Vs Chelsea, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Arsenal Vs Chelsea, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade

PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade

Sports
Persebaya vs Bali United, Siap Mempermalukan Bajul Ijo

Persebaya vs Bali United, Siap Mempermalukan Bajul Ijo

Liga Indonesia
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com