KOMPAS.com - Google Doodle menampilkan Minarni Soedarjanto, pebulu tangkis legenda Indonesia.
Kehadiran Minarni Soedarjanto pada Google Doodle sekaligus memperingati hari lahir putri bangsa yang disebut sebagai ratu bulu tangkis Indonesia.
Tidak banyak yang tahu bahwa sebelum era Susy Susanti, Indonesia pernah memiliki pemain putri terbaik yakni Minarni Soedarjanto.
Minarni Soedarjanto yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 10 Mei 1944 merupakan pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1959 hingga 1975-an.
Ia mengawali masa emas di dunia bulu tangkis dengan berhasil menjadi penghuni pelatnas di usia 15 tahun.
Sepanjang karir bulu tangkisnya, Minarni Soedarjanto sudah mencicipi berbagai gelar kejuaraan seperti Malaysia Open, US Open, Kanada Open, All England, Asian Games, dan Piala Uber.
Baca juga: Jakarta Kehilangan Banyak Lapangan Tenis
All England 1968 menjadi kenangan manis bagi Indonesia.Selain Rudy Hartono yang meraih gelar juara All England, Minarni Soedarjanto juga berhasil menjadi finalis All England pada tahun tersebut.
Minarni Soedarjanto tercatat sebagai pebulu tangkis putri Indonesia pertama yang bisa mencapai babak final All England.
Meski di nomor tunggal putri Minarni hanya menjadi runner-up, di nomor ganda putri ia sukses membawa pulang gelar All England bersama Retno Koestijah.
Sementara itu, pada kejuaraan Piala Uber 1975 yang digelar di Jakarta, Tim Uber Indonesia mampu keluar sebagai juara di hadapan publik sendiri.
Saat itu, tim uber Indonesia yang diperkuat oleh Minarni Soedaryanto, Theresia Widiastutui, Imelda Wigoena, Utami Dewi, Tati Sumirah, dan Regina Masli berhasil meraih Pial Uber untuk kali pertama bagi Indonesia.
Sebelum akhirnya berhasil membawa Piala Uber untuk pertama kalinya, tim uber Indonesia harus menelan kekalahan dari Jepang di dua final pada tahun 1969 dan 1972.
Minarni Soedarjanto sendiri berkesempatan membela Indonesia pada kejuaraan Piala Uber sebanyak lima kali yakni pada tahun 1960, 1963, 1966, 1969, dan 1975.
Gelar juara Piala Uber menjadi gelar terakhir bagi Minarni Soedarjanto.
Usai memutuskan gantung raket, Minarni Soedarjanto tetap mengabdikan hidupnya untuk perbulutangkisan Indonesia dengan menjadi pelatih bulu tangkis di pelatnas serta aktif dalam organisasi PBSI.
Minarni Soedarjanto meninggal dunia dalam usia 59 tahun karena penyakit komplikasi radang paru-paru dan lever pada 14 Mei 2003.