Laporan Langsung Wartawan Kompas.com, Aloysius Gonsaga Angi Ebo dan Eris Eka Jaya, dari Inggris
BIRMINGHAM, KOMPAS.com - Para pemain Garuda Select tetap menjalani ibadah puasa meski sedang melakukan pemusatan latihan di Inggris. Agar semuanya berjalan lancar, mereka memiliki cara untuk mengatasi kondisi tersebut.
Harus diakui, rentang waktu untuk menjalani puasa di Inggris lebih lama dibandingkan di Tanah Air. Bagaimana tidak, para pemain Muslim harus menahan rasa lapar dan haus sekitar 17 jam. Mereka melakukan sahur sekitar pukul 03.00 dan baru akan berbuka pukul 20.45 waktu setempat.
Meskipun berpuasa, para pemain tetap harus menjalani rutinitas mereka karena sedang menjalani program latihan yang sudah dimulai sejak Januari 2019. David Maulana dkk tak boleh kendur dalam berlatih, apalagi menjelang kembali ke Tanah Air.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Laga Garuda Select di Inggris
Untuk itu, mereka harus bisa mengatur waktu dengan baik karena waktu berbuka dan sahur di Inggris terbilang sangat mepet. Semua itu dilakukan untuk menjaga kondisi sehingga latihan bisa berjalan maksimal dan puasa tetap lancar.
"Di sini, waktu antara berbuka dan sahur sangat mepet sehingga teman-teman meminta latihan diundur menjadi siang. Jadi, kami punya waktu istirahat yang cukup," ujar David Maulana, yang selama ini dipercaya sebagai kapten tim, setelah mereka menjalani latihan di Aston Recreation Centre, Birmingham, Rabu (8/5/2019).
Pernyataan sang gelandang dibenarkan oleh Salman Alfarid. Bek Garuda Select ini tak memungkiri, mereka harus bisa menyiasati kondisi yang sedang dihadapi karena waktu berpuasa yang panjang.
Baca Juga: Gelandang Garuda Select Apresiasi Performa Tim Saat Vs Leicester U-17
"Berbeda dengan di Indonesia karena latihan dilakukan menjelang berpuasa. Di sini masih harus menunggu sangat lama untuk berbuka setelah latihan. Saat menunggu, kami biasa bermain game atau istirahat," ujar Salman ditemui di flat pemain di kawasan Aston University, Birmingham, Inggris, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Mereka pun tetap bergairah menjalani latihan. Apalagi, intensitasnya tidak terlalu tinggi dan cuacanya sangat mendukung. Pasalnya, suhu udara di Birmingham saat ini berkisar antara 7 hingga 10 dejarat celcius.
"Di sini lebih dingin jadi ngak terlalu haus sehingga bisa tetap menjalani puasa meskipun waktu berbukanya lebih lama," ujar bek Garuda Select, Fadilah Nur Rahman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.