KOMPAS.com - Musim panas 2019 dipastikan menjadi tantangan di tanjakan bagi pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, dan jajaran petinggi klub. Kegagalan Setan Merah lolos ke Liga Champions musim depan akan menggema di bursa transfer.
Manchester United dipastikan gagal finis di empat besar Liga Inggris setelah ditahan imbang 1-1-1 oleh tim buntut klasemen, Huddersfield Town, pada akhir pekan kemarin.
Hasil mengecewakan itu memastikan klub paling tinggi finis di peringkat kelima, itu pun jika Arsenal tidak memenangi laga terakhir musim kontra Burnley.
Pelatih Ole Gunnar Solskjaer sudah mengatakan bahwa laga tersebut merupakan yang terakhir bagi beberapa pemainnya.
Ia juga mengingatkan kepada para fans bahwa perjalanan kembali ke puncak tak akan bisa dilewati dalam sekejap.
"Anda tak bisa tiba-tiba mengejar 27 poin dalam semusim," ujar Solskjaer kepada Sky Sports, sehari sebelum pertandingan melawan Huddersfield.
Baca Juga: Tak Lolos Liga Champions, Gaji Pemain Manchester United 'Disunat'
Ia bahkan khawatir tim-tim di belakang Man United seperti Wolverhampton, Watford, dan Everton justru bisa mengancam hegemoni tim enam besar klasemen.
"Kami harus memastikan bahwa tim ini bisa melaju lebih tinggi di klasemen dan bukan melihat ke belakang karena ada beberapa klub besar, klub-klub bagus, yang ingin mengejar posisi enam besar," tutur Solskjaer lagi.
Alhasil, Solskjaer harus mempersiapkan Manchester United, selain kembali ke Liga Champions, untuk bertahan dari gempuran dari tim-tim di belakang mereka di klasemen.
Dalam hal ini, sekadar membeli pemain mahal saja tak akan cukup, mindset para pemain harus benar. Contoh mentalitas yang salah sudah ada di skuat Man United kini.
Satu-satunya pemain Manchester United yang terpilih oleh sesama pemain profesionel di Liga Inggris untuk masuk ke tim terbaik PFA, Paul Pogba, sama sekali menghilang.
Baca Juga: Jika Tim Inggris Juara Liga Europa, Siapa Saja Wakil di Liga Champions?
Ia kehilangan bola 22 kali saat melawan Huddersfield dan tampak ogah berlari di lapangan.
Motivasinya tampak hilang seiring laporan kencang kalau ia sudah setuju untuk bergabung bersama Real Madrid sehingga ogah mengurus visa untuk memperkuat Man United di International Champions Cup di Singapura pada musim panas.
Alexis Sanchez, pemain dengan gaji termahal di skuat Man United, juga seperti kuda tersasar saat menghadapi Huddersfield. "Tak ada yang tersisa sama sekali dalam diri Alexis Sanchez," kritik Gary Neville.
Manchester United tak bisa melakukan kesalahan sama dengan mendatangkan Pogba dan Alexis baru.
Baca Juga: Operan Banyak Gaya Marcus Rashford Bikin Fan Man United Kesal
Saat Man United gagal lolos ke Liga Champions 2014-2015, manajemen klub royal merogoh dompet.
Setan Merah membelanjakan lebih dari 300 juta pounds dalam empat jendela transfer setelah klub finish peringkat ketujuh Liga Inggris di bawah David Moyes pada 2013-2014.
Namun, dari nama-nama yang didatangkan Setan Merah ketika itu, hanya Luke Shaw serta Ander Herrera yang masih menjadi starter.
Angel Di Maria, Memphis Depay, Morgan Schneiderlin, serta Daley Blind sudah lama punya pelabuhan baru; Marcos Rojo dan Matteo Darmian jadi pemain cadangan; Bastian Scheweinsteiger serta Radamel Falcao flop.
Pulling power Man United masih sangat terlihat walau mereka tak lolos ke Liga Champions. Angel Di Maria tetap bersedia ke Old Trafford dan meninggalkan Real Madrid.
Pada 2016-2017, United kembali gagal ke Liga Champions tetapi mereka memecahkan rekor transfer dengan memulangkan Paul Pogba dari Juventus, merekrut Henrikh Mkhitaryan dari Dortmund, dan mendatangkan Eric Bailly dari Villarreal pada musim kedua Jose Mourinho.
Namun, situasi sekarang bisa jadi berbeda.
Baca juga: Saya adalah Masalah Terbesar Manchester United...
Para pemain level elite mungkin akan melihat Manchester City dan Liverpool sebagai pelabuhan lebih bonafit terhadap kans mereka memenangi trofi ketimbang sisi merah Manchester.
Setidaknya, kesempatan Setan Merah mendatangkan pemain diuntungkan beberapa faktor.
Pertama, larangan transfer yang akan menimpa Chelsea memastikan bahwa The Blues tak akan berkecimpung di bursa pada musim panas.
Kedua, Tottenham tampak belum akan merogoh kocek dalam-dalam seiring dengan pengetatan bujet klub karena pembangunan stadion baru.
Ketiga, Arsenal juga tidak lolos ke Liga Champions sehingga The Gunners setidaknya tidak akan punya keunggulan ketimbang Man United dari sisi itu.
Arsenal dan Man United tampak akan merenggangkan otot-otot mereka untuk mencari pemain dengan karakteristik sama, seorang gelandang tanguh yang bisa menyumbang gol bagi tim.
Jika Pogba besar kemungkinan meninggalkan Old Trafford, Arsenal harus menemukan pengganti Aaron Ramsey yang bakal hijrah ke Juventus.
Tantangan Manchester United untuk mendatangkan pemain-pemain terbaik di bursa transfer tentu akan muncul.
Setidaknya, beberapa faktor di atas memastikan bahwa Setan Merah (seharusnya) tetap bisa bersaing di antara tim-tim Big Six musim depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.