KOMPAS.com - Pemain tim nasional Inggris, Danny Rose mengaku kapok untuk datang lagi ke Montenegro.
Rose merupakan salah satu pemain timnas Inggris yang menjadi korban pelecehan rasial di laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup A di Stadion Gradski, Podgorica, 25 Maret lalu.
UEFA sudah menjatuhkan sanksi berupa laga kandang tanpa penonton saat Montengero menjamu Kosovo pada 7 Juni mendatang.
"Saya tidak menganggap itu adalah hukuman yang cukup keras agar tidak terulang ke depannya, hanya larangan satu pertandingan dan (denda) 20.000 euro. Itu agak mengejutkan, tetapi tidak banyak yang bisa saya lakukan sekarang," kata Rose kepada Sky Sports.
Baca juga: Pelecehan Rasial di Kualifikasi Euro, FA Senang Montenegro Dihukum
Menurut Rose, jika bisa memilih, ia tidak mau lagi bermain di Montenegro.
Walau demikian, ia yakin tidak semua orang di Montenegro bersikap seperti yang dilakukan oknum suporter di laga Montenegro vs Inggris.
Menurut Rose, dirinya hanya terluka secara mental sehingga tidak mau terburu-buru untuk kembali ke negara pecahan Balkan itu.
“Saya tidak ingin kembali ke sana, tetapi jelas jika saya harus bermain di sana saya akan bermain. Tapi (Montenegro) tidak ada dalam daftar tempat yang ingin saya kunjungi," kata pemain Tottenham Hotspur itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.