Hanya, mereka ibarat membakar uang dengan merekrut pemain-pemain seperti Memphis Depay, Angel Di Maria, Henrikh Mkhitaryan, dan Alexis Sanchez.
Sanchez, misalnya, baru dimainkan di laga Derbi Manchester pada menit ke-83 dan hanya menyentuh bola sekali selama 12 menit di lapangan.
Padahal Alexis Sanchez menerima 350 ribu pounds per pekan plus bonus 75 ribu pounds setiap kali merumput, jumlah setara 7,7 miliar rupiah.
Baca Juga: Alexis Sanchez Dibayar Rp 1 Miliar untuk Satu Kali Sentuh Bola
Executive vice chairman klub, Ed Woodward, merupakan sasaran marah suporter. Kegagalannya di bursa transfer menjadi salah satu faktor kenapa Setan Merah menginginkan seorang direktur olahraga.
Woodward memang tak akan pergi begitu saja, keuangan Manchester United meroket di bawah mantan bankir tersebut. Man United kini punya 72 partner komersil untuk menunjang pendapatan dari matchday dan hak siar.
Ia sangat perlu seseorang untuk mendampinginya menangani aspek di dalam lapangan.
Di atas kertas, Edwin van der Sar akan jadi kandidat ideal untuk posisi tersebut. Namun, sejauh ini Mike Phelan, mantan asisten manajer Sir Alex Ferguson, dan tangan kanan Ole Gunnar Solskjaer tampak bakal mengemban jabatan itu.
Ole butuh bantuan sebanyak mungkin dalam menavigasikan diri di bursa transfer mengingat sebelum ini pembelian termahalnya adalah Bruno Ecule Manga (6 juta pounds) dan Sean Morrison (3,5 juta pounds) saat di Cardiff City.
Alhasil, pembicaraan tentu akan kembali ke mencari pemain-pemain yang dianggap "sesuai dengan DNA Manchester United".
Para kandidat ini juga harus masuk dalam rencana jangka panjang klub agar menghindari pemborosan-pemborosan yang terjadi pada rezim-rezim sebelum Ole.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan