Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Presiden, Menuju Industri Sepak Bola Tanpa "Menetek" Uang Negara

Kompas.com - 13/04/2019, 13:14 WIB
Alsadad Rudi,
Jalu Wisnu Wirajati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suporter punya peranan vital dalam sepak bola. Dari suporter-lah sebuah klub profesional biasanya menggantungkan hidup.

Klub yang punya basis suporter yang banyak biasanya berkorelasi dengan kemampuan finansial klub tersebut.

Hal itulah yang sudah dilakukan klub-klub di Eropa sejak lama. Di Benua Biru, klub-klub bisa mengelola dengan baik suporternya. Mereka bisa mandiri tanpa menggantungkan diri dari uang negara.

Baca juga: Kisah Klub yang Paling Dibenci di Liga Jerman...

Sayangnya, hal yang sama belum sepenuhnya terjadi di Indonesia, setidaknya pada era 90-an hingga awal 2000-an.

Ketika itu, kita masih bisa melihat klub-klub tanpa rasa malu menggunakan uang anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di wilayah tempatnya bernaung.

Belum ada sama sekali pikiran untuk menjadi mandiri, walau beberapa klub punya basis suporter yang besar.

Suasana saat pertandingan Persija Jakarta di Stadion Lebak Bulus pada era Liga Indonesia sekitar tahun 2000-an. Google via Football Tribe Suasana saat pertandingan Persija Jakarta di Stadion Lebak Bulus pada era Liga Indonesia sekitar tahun 2000-an.

 


Era Piala Presiden

Pada tahun 2015, pemerintahan Presiden Joko Widodo menginisiasi penyelenggaraan sebuah turnamen sepak bola yang diberi nama Piala Presiden.

Dilatarbelakangi tak adanya kompetisi resmi akibat sanksi FIFA, Piala Presiden mengusung semangat perbaikan dari sejumah masalah sepak bola nasional, dari yang menyangkut teknis permainan hingga masalah keuangan.

Khusus yang kedua, sejak edisi 2018, penyelenggara Piala Presiden bahkan bisa membuktikan turnamen bisa berlangsung tanpa bergantung pada uang negara.

Pada Piala Presiden 2019, penyelenggara mengumumkan ada total dana yang bila dihitung mencapai Rp 78 miliar dari sejumlah sponsor.

"Kita buktikan sepak bola Indonesia bisa hidup tanpa pengaturan skor, tanpa mafia bola, hingga sponsor berbondong-bondong mensponsori Piala Presiden. Ini adalah langkah maju untuk sepak bola Indonesia," kata Ketua Steering Committee Piala Presiden 2019, Maruarar Sirait usai laga final leg kedua, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019).

Maruarar Sirait, Ketua SC Piala Presiden 2019, di Stadion Kanjuruhan, Jumat (12/4/2019). KOMPAS.com/FERRIL DENNYS SITORUS Maruarar Sirait, Ketua SC Piala Presiden 2019, di Stadion Kanjuruhan, Jumat (12/4/2019).

Dengan mengusung semangat transparansi, Ara - sapaan Maruarar - bahkan menyebutkan satu per satu pihak sponsor beserta besaran dananya.

Berikut rinciannya:

- Emtek Group: Rp 40 miliar
- Bukalapak: Rp 11 miliar
- Luwak White Coffe: Rp 6 miliar
- Le Mineral: Rp 5 miliar
- Kukubima: Rp 5 miliar
- Indofood: Rp 5 miliar
- PT Cakra Motorsport Ducati Indonesia: Rp 2 miliar
- Mayoris Asset Management: Rp 1,5 miliar
- Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia: Rp 1,5 miliar
- Bank Mayapada: Rp 1 miliar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com