KOMPAS.com - Arema FC berhasil menjuarai Piala Presiden 2019 usai mengalahkan Persebaya Surabaya dengan 2-0 pada partai final kedua di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019) malam.
Dua gol yang tercipta di laga tersebut dicetak Ahmad Nur Hardianto (43'), dan Riky Kayame (90+2') Dengan hasil tersebut, Arema memastikan juara dengan skor agregat 4-2. Pada leg pertama di Surabaya pada Selasa (9/4/2019) kemarin, kedua tim bermain imbang 2-2.
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija, menganggap gelar ini sebagai jawaban dari kritik yang diberikan Aremania.
Pada fase grup, Hamka Hamzah dan kawan-kawan mendapat tekanan hebat setelah secara mengejutkan takluk 0-1 dari Persela Lamongan.
Singo Edan juga harus menanti hingga laga terakhir untuk lolos ke babak delapan besar sebagai salah satu runner-up terbaik.
Setelah itu, laju Arema tidak terbendung. Sejak memasuki babak gugur hingga final kedua, mereka membukukan 14 gol dan hanya kebobolan dua kali.
Baca juga: Djanur: Selamat kepada Arema!
"Saya perlu mengucapkan terima kasih kepada semua pemain karena mereka tampil sangat heroik dan maksimal terutama ketika setelah kalah dari Persela. Ada kritik dan kemudian tim mampu mengambil kritik itu secara positif. Membangun tim lagi dan bermain fantastis hingga babak final," kata Milo, sapaan akrab Milomir.
Pria asal Bosnia tersebut tak segan menilai timnya sebagai yang terbaik di Indonesia untuk saat ini. Hal tersebut merujuk pada pencapaian luar biasa yang mereka torehkan hingga menyabet gelar juara.
"Ada tekanan tinggi untuk tim Arema setelah imbang kemarin (2-2 di leg pertama) dan Arema dianggap akan menjdi juara. Ini tidak mudah bagi tim, tetapi hari ini (Jumat--red) Arema adalah tim terbaik di Indonesia. Mereka bermain sepak bola yang terbaik di Indonesia," jelasnya.
Milo tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung Arema di saat terpuruk. Termasuk kepada Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Arema FC.
"Saya senang menjadi pelatih di tim ini, terima kasih kepada pemain, ofisial, kitman, dan juga Aremania. Serta terima kasih kepada Hamka Hamzah, pemimpin yang baik di tim meski kondisi sebenarnya dia hari ini sakit. Terima kasih juga untuk mantan CEO Arema, Iwan Budianto. Nikmati dulu gelar juara ini. Masih ada waktu istirahat sebelum kompetisi mulai," pungkasnya.