Tangan dingin Guardiola membuat ikon dan kapten kedua Man City, Joe Hart, harus terbuang dari skuad. Menurut Guardiola, Joe Hart tidak punya kemampuan umpan yang bagus untuk mendukung skema permainannya.
Keputusan Guardiola itu sempat dikecam publik Inggris karena Joe Hart adalah kiper utama timnas Inggris. Namun, Guardiola seolah tidak peduli dengan kecaman dari luar. Baginya, selama pemain tidak punya kemampuan yang dinginkan pasti tidak akan mendapat tempat di tim.
Hal serupa juga pernah dilakukan Guardiola saat membesut Barcelona. Di musim pertamanya, Guardiola berani menjual pemain bintang sekaliber Ronaldinho.
Perfeksionis adalah kata yang tepat menggambarkan bagaimana cara Guardiola melatih.
Hal itu juga tercermin dalam film dokumenter berjudul "All or Nothing". Film itu menceritakan perjalanan penuh Man City pada musim 2017-2018.
Baca juga: Kompany Prediksi Liverpool Menangi Sisa Laga Liga Inggris
Guardiola menjadi sosok yang paling sering mendapat sorot kamera di film tersebut. Satu adegan yang paling sering muncul adalah ketika Guardiola memberi motivasi kepada pemain sebelum pertandingan atau saat jeda.
Entah saat Man City tertinggal atau unggul, Guardiola selalu berapi-api dalam berbicara. Terdapat empat kalimat yang sangat sering diucapkan Guardiola kepada pemainnya saat pertandingan.
Empat kalimat itu adalah "Kita harus menang, kita harus mencetak gol, kita harus bermain menunjukkan keberanian, dan kita harus lebih banyak menguasai bola".
Keempat kalimat itu sudah cukup menggambarkan bagaimana Guardiola yang selalu ingin timnya bermain sangat sempurna dan tidak mengubah filosofi dalam kondisi apa pun.
Hasilnya, Guardiola membawa Man City juara Liga Inggris musim lalu dengan berbagai rekor, seperti selisih poin terlebar, jumlah gol, dan total kemenangan di Liga Inggris.