Menurut Klopp, plat itu adalah tanda kejayaan Liverpool yang punya magi tinggi sehingga harus sangat dihormati.
Klopp menilai hanya pemain yang sudah memberi gelar juara untuk Liverpool yang pantas menyentuh plat "This is Anfield".
Dari sisi teknis, Klopp terkenal dengan strategi gegenpressing. Strategi itu secara garis besar mengandalkan tenaga pemain untuk terus berlari merebut bola dengan cepat dan mencetak gol dalam waktu singkat.
Taktik ini dinamai Klopp dengan sebutan sepak bola Heavy Metal yang garang dan bertenaga. Karakter dan strategi ini membuat Klopp langsung mendapat tempat di hati para pendukung Liverpool.
Baca juga: INFOGRAFIK: Rekor Juergen Klopp bersama Liverpool di Anfield..
Sama seperti alasan melarang pemain menyentuh plat "This is Anfield", Klopp tentunya ingin menjadi juara agar romansa yang sudah terbangun dengan Liverpool tidak berakhir sia-sia.
Berbeda dari Klopp, Guardiola adalah ahli strategi. Guardiola adalah sosok pelatih yang ingin timnya bermain sangat sempurna yakni selalu menyerang siapa pun lawannya.
Tiki taka atau perpindahan bola dari kaki ke kaki menjadi ciri khas sepak bola ala Guardiola.
Pelatih asal Spanyol itu ingin semua pemain di atas lapangan terlibat saat menyerang, termasuk kiper.
Baca juga: Guardiola: Man City Gagal Juara Liga Champions Bukan Bencana!
Alhasil, para pemain yang pernah diasuh Guardiola dianggap memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Di awal masa jabatannya, Guardiola langsung mengeluarkan banyak uang untuk belanja pemain. Total 12 pemain didatangkan termasuk dua kiper top di dua musim pertama.