DOHA, KOMPAS.com - CEO Aprilia, Massimo Rivola, menjelaskan bahwa winglet yang terpasang di bagian ban belakang motor Ducati pada balapan MotoGP Qatar, Minggu (10/3/2019), melanggar peraturan.
Sebelumnya, pihak FIM MotoGP telah menolak protes dari empat tim, Honda, Suzuki, KTM, dan Aprilia. Mereka menyatakan bahwa komponen tersebut legal dan sah.
Kini, Rivola berharap kasus yang telah masuk di pengadilan Banding FIM itu akan menghasilkan keputusan yang adil bagi seluruh tim.
Baca juga: Meski Banjir Protes, Ducati Tetap Bakal Gunakan Spoon di Argentina
Pasalnya, mantan manajer Ferrari itu telah mengembangkan perangkat sejenis sebelum seri perdana dimulai dan telah dikonfirmasikan kepada direktur teknis MotoGP, Danny Aldridge.
Aldridge menyatakan bahwa komponen tersebut hanya boleh dipakai dalam kondisi basah, seperti yang dilakukan Yamaha di Valencia pada musim lalu.
"Pada balapan terakhir musim lalu di Valencia, Yamaha menggunakan sejenis spoon yang dipasang pada swingarm sehingga mampu menyebarkan air ketika hujan. Tindakan itu dianggap sah dengan alasan keamanan," kata Rivola kepada Gazzetta dello Sport seperti dikutip BolaSport.com dari motorsport.
"Jawaban Aldridge pada 19 Februari menegaskan bahwa komponen serupa hanya dapat dipasang pada kondisi basah, dan itu menyebabkan kami tidak memakainya," ucapnya lagi.
Terkait tudingan Ducati yang menyebut protes yang dilayangkan pada hasil MotoGP Qatar lalu berbau politis, Rivola membantahnya dengan tegas.
Pria asal Italia itu menjelaskan bahwa winglet yang dipakai Andrea Dovizioso sangat jelas mampu menghasilkan manfaat aerodinamis.
"Pada area ini, udara begitu cepat, jika anda memasang winglet, itu akan menghasilkan beban," tandasnya. (Agung Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.