Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arema Sayangkan Unggahan Krishna Murti di Instagram

Kompas.com - 06/03/2019, 17:46 WIB
Ferril Dennys

Penulis


KOMPAS.com - Arema FC menyesalkan sikap Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola, Krishna Murti, atas unggahan tidak pantas dalam akun Instagramnya, Rabu (6/3/2019). 

Krishna Murti lewat akun Instagramnya, @krishnamurti_bd91, mengunggah foto suporter sedang bertengkar. Dia kemudian membandingkan foto tersebut dengan fan di luar negeri. 

Di caption foto tersebut, Krishna menulis: 'Yang bawah Supporter bola beda tim di LN [Luar Negeri].. Yang atas bukan penonton bola.. #kmupdates'.

Krisna kemudian menuliskan caption foto tersebut; "Yang bawah suporter sepakbola beda tim di LN. Yang atas bukan suporter sepakbola". Foto pertikaian suporter itu terjadi tahun lalu antara pendukung Arema dan Persib Bandung di Liga 1.

 

Media Officer Arema, Sudarmadji, menilai unggahan Krishna Murti telah mengganggu proses perdamaian yang sedang dibangun antar suporter. 

Baca juga: Wawancara Eksklusif, Indra Sjafri Buka-bukaan Soal Keberhasilan Timnas Juarai Piala AFF U-22

"Kami menyayangkan upload status petinggi Polri tersebut. Mungkin beliau tidak tahu foto suporter dalam postingan tersebut. Namun kami tetap perlu memberikan tanggapan agar tidak terjadi pro dan kontra ditengah klub liga 1 sedang kampanye perdamaian suporter agar sepak bola lebih baik,"  kata Sudarmadji. 

Arema berprasangka baik atas postingan itu. Sudarmadji mengaku yakin Krishna Murti memiliki niat agar Aremania dan fans lain lebih kreatif.  "Lebih bijak kalau tidak dengan mengambil contoh salah satu fans karena justru pro kontra," tutur Sudarmadji.

Lebih lanjut, Sudarmadji meminta Krishna Murti memberikan klarifikasi agar hubungan baik Aremania dan pihak kepolisian selama ini terjaga. "Kami juga memohon agar Aremania menahan diri dan sabar, serta memberi tanggapan positif dan konstruktif," pinta Sudarmadji. 

Sudarmadji menjelaskan bahwa klub dan suporter intropeksi atas insiden - insiden yang terjadi pada 2018.  "Kami melakukan intropeksi bahkan bersinergi dengan kepolisian baik di Malang Raya maupun Polda Jatim agar kejadian serupa tidak terulang," tutur Sudarmadji.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com