KOMPAS.com - Real Madrid kembali harus mengakui keunggulan FC Barcelona pada Sabtu (2/3/2019). Problem mencetak gol Madrid kembali terlihat di laga El Clasico ini.
Real Madrid harus tumbang 0-1 dari Barcelona pada ajang Liga Spanyol tersebut. Gol tunggal laga diceploskan oleh Ivan Rakitic pada babak pertama.
Hasil tersebut merupakan kekalahan kedua beruntun Real Madrid atas Barcelona di Santiago Bernabeu dalam kurun waktu 72 jam.
Sebelum ini, Madrid menyerah 0-3 pada laga leg kedua semifinal Copa Del Rey sehingga harus merelakan tempat di final.
Pelatih Real Madrid, Santiago Solari, pasti memutar kepala saat ia pulang ke rumahnya setelah laga.
Bagaimana tidak, tim asuhannya melesakkan 21 tembakan kontra Barcelona pada kedua laga tadi.
Namun, hanya 7 tepat sasaran dan 0 yang menembus gawang Marc-Andre Ter Stegen.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Real Madrid Vs Barcelona, Kemenangan ke-96 Blaugrana
Kebuntuan Real Madrid di depan gawang ini semakin mengekspos ketertinggalan Madrid relatif dari tim-tim elite Eropa lain.
Madrid "hanya" mengoleksi 87 gol dari 38 partai di semua kompetisi. Sementara, Barcelona sudah mencatatkan 99 gol dari 41 partai.
Sementara, Manchester City menorehkan 113 gol dari 45 pertandingan di semua kompetisi.
Seperti laga di Copa Del Rey, Barcelona efisien dengan peluang yang didapat.
Gol Ivan Rakitic merupakan tembakan tepat sasaran pertama Barcelona.
Tiga hari sebelum itu, Barcelona mencetak 3 gol dari hanya 2 tembakan tepat sasaran (satu gol datang dari bunuh diri Raphael Varane).
Saking takutnya Sergio Ramos setelah Barcelona mencetak gol ketiga pada laga Copa Del Rey tersebut sehingga ia berkata kepada para pemain Madrid, "Jangan biarkan Barcelona mencetak 6 gol!"
Baca juga: Real Madrid Vs Barcelona, Pembelaan Solari atas Kekalahan Timnya
Santiago Solari sebenarnya membantah adanya krisis depan gawang.