Keranjang Sembako di Museum Bayern Muenchen

Kompas.com - 26/02/2019, 14:58 WIB
Jalu Wisnu Wirajati,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Laporan langsung Jalu W. Wirajati dari Muenchen, Jerman. 

KOMPAS.com - FC Bayern Muenchen merupakan klub yang paling berjaya di Bundesliga atau Liga Jerman. Kejayaan itu juga tampak jelas terlihat di Museum Bayern atau Bayern Erlebniswelt. 

Kendati demikian, Bayern Muenchen tak langsung menjadi klub besar yang begitu mendominasi di Bundesliga. Bahkan, untuk meraih titel pertama dan kedua sebagai juara liga, tim pengoleksi 28 gelar Liga Domestik itu butuh tiga dekade penantian. 

Berdiri pada 1900, Bayern Muenchen kali pertama menjadi yang terbaik di Jerman pada musim 1931-1932. Ketika itu, sistem kompetisi masih menggunakan format liga regional lalu diadu dengan sistem gugur di tingkat nasional untuk memperebutkan Trofi Viktoria. 

Salah satu yang berjasa bagi Bayern pada saat itu adalah sang kapten, Konrad Heidkamp. Defender tangguh dengan panggilan akrab Conny itu menjadi kisah heroik yang dikenang sepanjang masa oleh pencinta Bayern. 

Baca juga: Thomas Mueller Bicara Pelatih asal Malaysia Saat Wawancara Eksklusif

 

Trofi Viktoria diraih Bayern Muenchen pada 1931-1932. Foto diambil saat Bundesliga Media Visit di Allianz Arena, 23 Februari 2019. KOMPAS.com/JALU W WIRAJATI Trofi Viktoria diraih Bayern Muenchen pada 1931-1932. Foto diambil saat Bundesliga Media Visit di Allianz Arena, 23 Februari 2019.

Lahir pada 27 September 1905, Conny Heidkamp membela Bayern hingga usia 40 tahun. Dia masih bermain pada saat era kegelapan atau Perang Dunia II ketika Jerman dikuasai oleh Nazi, organisasi yang dipimpin oleh Adolf Hitler.

Pada 1942, pemimpin militer Nazi, Herman Goering, meminta bantuan rakyat untuk menyerahkan segala hal yang dibuat dari logam untuk negara. Heidkamp tak rela trofi juara Bayern diserahkan. 

Dengan mempertaruhkan nyawa, Heidkamp lantas memasukkan trofi juara itu ke keranjang sepeda. Dia lalu menutupnya dengan bahan makanan pokok seperti sayur dan telur (sembako) untuk menyamarkan. 

Heidkamp membawa trofi tersebut ke sebuah tempat pertandian di Ascholding, dekat Wolfratshausen. Tempat itu dipilih atas saran Magdalena, istri Heidkamp, yang selalu menghabiskan liburan masa kecil di sana. 

Baca juga: 3 Legenda Yakin Bayern Sisihkan Liverpool di 16 Besar Liga Champions

Conny Heidkamp tak hanya sekali menyelamatkan trofi juara tersebut. Ketika Nazi takluk dan Jerman jatuh ke tangan Amerika Serikat, Trofi Viktoria itu juga terancam harus diserahkan ke penguasa sebagai barang rampasan perang. 

Lagi-lagi, Heidkamp mempunyai ide brilian. Dia mengubur keranjang berisi trofi tersebut dan aman hingga diserahkan kembali ke pihak klub, 2,5 dekade berselang. 

Gelar yang diraih Bayern Muenchen pada 2012-2013. Foto diambil saat Bundesliga Media Visit di Allianz Arena, 23 Februari 2019. KOMPAS.com/JALU W WIRAJATI Gelar yang diraih Bayern Muenchen pada 2012-2013. Foto diambil saat Bundesliga Media Visit di Allianz Arena, 23 Februari 2019.

Jiwa Bayern Muenchen

Trofi Viktoria itu pun saat ini tersimpan di Museum Bayern yang berada di Allianz Arena. Patung perempuan bersayap itu menjadi penanda awal pengunjung masuk ke museum. 

Tak jauh dari situ, ada replika sepeda dan keranjang dengan bahan makanan pokok yang digunakan Conny Heidkamp ketika mengamankan trofi pertama Bayern. Trofi Viktoria dan Heidkamp seolah menjadi jiwa dari kejayaan Bayern setelahnya. 

"Selamat datang di Museum Bayern. Inilah jiwa dari FC Bayern," kata Andrea Hein, pemandu tur museum yang menemani sejumlah wartawan Asia termasuk Kompas.com dalam rangka Bundesliga Media Visit di Allianz Arena, Sabtu (23/2/2019). 


Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com