Keranjang Sembako di Museum Bayern Muenchen

Kompas.com - 26/02/2019, 14:58 WIB
Jalu Wisnu Wirajati,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Heidkamp merupakan satu dari 16 pemain yang masuk hall of fame sejarah Bayern Muenchen. Apresiasi atas jasa sejumlah pemain itu pun terlihat di museum tersebut. 

Baca juga: Kisah Klub yang Paling Dibenci di Liga Jerman...

Bayern memajang seluruh trofi yang pernah diraih sepanjang 109 tahun klub berdiri. Trofi tersebut diurutkan berdasarkan tahun diraih dan berjejer sesuai urutan. 

Pengecualian untuk trofi musim 2012-2013. Ketika itu, pasukan Jupp Heynckes meraih treble winners sehingga trofi Liga Champions, DFB Pokal, dan Liga Jerman dibuat menjauh dari "saudara-saudaranya" karena dijadikan satu deretan khusus. 

Trofi Liga Champions 2012-2013 itu menjadi panasea bagi kegagalan Bayern pada musim sebelumnya. Pada pengujung musim 2011-2012, Die Roten kalah adu penalti dari Chelsea pada final di Allianz Arena, Sabtu (19/5/2019).

"Ironisnya, dua hari setelah final tersebut, adalah jadwal Museum Bayern di Allianz Arena diresmikan. Jadilah pembukaan itu penuh dengan isak tangis kegagalan," kata Andrea.  

Namun, kegagalan seperti itulah yang membuat Bayern tumbuh dan menjadi klub besar. Seperti halnya kegagalan di final Liga Champions 1998-1999 saat kalah dramatis dari Manchester United, Die Roten bangkit dan bisa memenanginya kembali. 

"Itulah prinsip Mia San Mia, kita adalah kita. Tim ini dibangun atas azas kekeluargaan, tanggung jawab, dan saling tolong menolong," kata legenda Bayern, Lothar Matthaeus, di Saebenner Strasse, markas latihan klub, Jumat (22/2/2019). 

Semangat itu jualah yang membuat Bayern lantas menjadi klub tersukses di Liga Jerman. Bangunan museum di Allianz Arena merefleksikan betapa besarnya Die Roten. 

"Saya pernah ke museum milik Schalke 04. Bahkan, luas museum mereka itu tak sampai setengah dari Bayern," kata Loredana Heggen, staf internasional Bundesliga yang menemani para wartawan dari Asia.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Joshua Kimmich, Segan Dibandingkan dengan Lahm

Selain memperlihatkan kejayaan Bayern pada era sebelum-sebelumnya, Museum Bayern di bagian paling belakang juga memperlihatkan tim yang bermain saat ini. Ada sejumlah replika patung dua dimensi dari pemain hingga staf pelatih yang mempunyai ukuran sesuai aslinya.  

Selain itu, ada pula secuil sektor yang berisi tentang tim basket Bayern Muenchen. Berbeda dengan tim sepak bolanya, mereka baru empat kali menjadi juara nasional, jauh tertinggal dari Bayer Leverkusen (14 kali). 

Sektor klub bola basket Bayern Muenchen di museum klub. Foto diambil saat Bundesliga Media Visit di Allianz Arena, 23 Februari 2019. Sektor klub bola basket Bayern Muenchen di museum klub. Foto diambil saat Bundesliga Media Visit di Allianz Arena, 23 Februari 2019.

Museum Bayern buka dari Senin sampai Minggu antara pukul 10.00 dan 18.00. Pembelian tiket masuk terakhir pada pukul 17.15.

Khusus pada saat pertandingan, yang bisa masuk museum adalah pemegang tiket masuk. Seperti halnya para wartawan Asia saat melakukan Bundesliga Media Visit jelang laga Bayern Muenchen vs Hertha Berlin.

Harga tiket Museum Bayern untuk dewasa adalah 12 euro (sekitar Rp 192.000). Anak-anak usia 6 hingga 13 tahun mendapatkan diskon 50 persen, sedangkan 0-5 tahun gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com