Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Perpisahan Debby Susanto Digelar Sebelum Final Superliga 2019

Kompas.com - 23/02/2019, 21:47 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pada Minggu (24/2/2019) besok, di Gedung Sabuga, Bandung, Djarum Superliga Badminton 2019 tak hanya menyajikan pertarungan sengit final beregu putra antara Djarum Kudus dan Musica Trinity.

Selain partai final, ada hadir pula pebulu tangkis Debby Susanto. Ia akan melakukan perpisahan dengan para pencinta bulu tangkis dalam acara bertajuk Debby Susanto’s Farawell Event.

Setelah hampir 17 tahun mengabdikan diri di dunia bulutangkis, Debby memutuskan pensiun pada ajang Indonesia Masters 2019 bulan Januari lalu.

Baca juga: Setelah MotoGP, Sirkuit Mandalika Resmi Gelar Balap World Superbike

Berbagai gelar juara telah dipersembahkan atlet spesialis ganda campuran yang lahir di Palembang, pada 3 Mei 1989 tersebut.

Di level junior, Debby yang merupakan atlet asuhan PB Djarum Kudus itu pernah meraih emas ganda putri Asia Junior Championships 2007 bersama Richi Puspita Dilli, serta medali perunggu World Junior Championships 2007 bersama Afiat Yuris Wirawan.

Di level senior pun, Debby punya kontribusi yang besar terhadap bulu tangkis Indonesia, di antaranya meraih dua medali emas SEA Games, yakni tahun 2013 bersama Muhammad Rijal, dan 2015 dengan Praveen Jordan.

Puncak kesuksesan Debby yakni ketika dia mampu meraih gelar juara di All England Open 2016 bersama Praveen. Pada laga final turnamen bulu tangkis tertua itu, mereka sukses mengandaskan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) dengan skor 21-12, 21-17.

Debby Susanto/Praveen Jordanbadmintonindonesia Debby Susanto/Praveen Jordan

 

Sebelum mengakhiri kariernya, Debby juga pernah menjadi yang terbaik pada ajang Korea Open Superseries 2017 bersama Praveen.

Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, menyatakan bahwa acara persembahan terakhir untuk Debby ini sudah selayaknya digelar.

"Saya kira itu suatu acara yang baik bagaimana kita akan melepas salah seorang yang sudah banyak berjasa dan mencurahkan kehidupannya dalam dunia bulu tangkis," ujar Budiharto.

"Kebetulan, Bandung itu salah satu kota dengan penggemar bulu tangkis yang cukup banyak, dan mereka mempunyai fanatisme yang tinggi untuk olahraga ini. Saya kira satu hal yang tepat apalagi dilaksanakan di puncak acaranya nanti."

Budiharto menyatakan, Indonesia seharusnya perlu membiasakan tradisi menghargai jerih payah dan pengorbanan orang lain, terutama para atlet.

Para atlet, kata Budiharto, sudah mengorbankan masa mudanya, pribadinya untuk olahraga demi mengharumkan nama bangsa. 

Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat kota Bandung dan sekitarnya untuk ikut menyaksikan acara yang bakal dikemas secara khusus itu.

"Saya kira ini momen bersejarah untuk Debby dan masyarakat Bandung. Sangat disayangkan kalau tidak bisa menyaksikan acara ini, karena acaranya juga digelar secara khusus," kata Debby.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com