JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum The Jak Mania, Tauhid Indrasjafried, berharap Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola, Krishna Murti, tidak memperkeruh suasana dengan postingan pernyataannya di media sosial.
Sejak Satgas Antimafia Bola memulai tugasnya, Krishna Murti kerap memberikan kode-kode perkembangan terkini pemberantasan praktik terlarang di sepak bola Indonesia.
Tauhin Indrasjarief khawatir 'aksi' Krishna Murti di media sosial justru makin memperuncing hubungan panas karena munculnya rasa saling curiga antar pendukung klub yang selama ini sudah bertikai.
"Sebetulnya kalau dia bijak seharusnya dia tidak perlu mengeluarkan pernyataan, biarkan saja ketuanya," kata Tauhid Indrasjarief kepada wartawan.
Baca Juga : 3 Karakteristik Klub dalam Skandal Penyuapan Wasit versi Satgas
"Kan ketua satgasnya bukan dia, kenapa harus dia yang paling rame, sih?" ujarnya.
Pria yang akrab disapa Bung Ferry itu menyebut bahwa suporter memiliki nasib yang sama ketika klub kesayangan mereka masing-masing terbukti melakukan praktik pengaturan skor.
Karena suporter selalu rela mengorbankan segalanya demi menyaksikan klub kebanggaannya berprestasi.
Namun itu semua akan terasa sia-sia jika ternyata prestasi yang didapatkan klub kesayangannya didapatkan dengan cara yang tidak sah.
"(Hubungan dengan) bobotoh dan viking ini memang panas, jadi jangan ditambah panas. Justru seharusnya petinggi-petinggi itu semua berusaha bagaimana caranya buat statement yang adem karena kami ini korban," tuturnya.
"The Jak maupun viking sama-sama korban kalau memang benar-benar ada pengaturan skor. Kami sama-sama korban," ucapnya tegas.
Baca Juga : Lengkap Sudah, Perseru Serui Pastikan Ikut Piala Presiden 2019
Selain itu, Bung Ferry bahkan meminta kepada manajemen Persija Jakarta untuk mengembalikan trofi Liga 1 2018 jika terbukti terlibat pengaturan skor.
"Kalau memang isu yang diangkat mengenai pengaturan skor, silakan, The Jak akan selalu mendukung semua tindakan. Dengan pembuktian dan membongkar mengenai mafia skor pertandingan segala macam, itu kami dukung, sepak bola kita harus bersih," kata Tauhid Indrasjarief.
"Tapi tolong jangan tendensius, jangan apa-apa semua manuvernya hanya dikait-kaitkan dengan Persija. Misalnya gini, kalau memang awalnya isu ini rame karena Persija disebut juara setingan," ujarnya. (Muhammad Robbani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.