Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IOX 2019 Andalas, Hanya Sekitar 20 Peserta Offroad yang Bertahan

Kompas.com - 22/02/2019, 12:00 WIB
Nugyasa Laksamana,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Dari total 81 peserta offroad IOX 2019 Andalas yang start dari Medan, Sumatera Utara, pada 9 Februari 2019 menuju Bukit Tinggi, tercatat hanya sekitar 20 peserta saja yang berhasil melewati trek demi trek sesuai jadwal.

Menurut Team Leader IOX 2019 Andalas, Syamsir Alam, mayoritas peserta gagal memasuki trek sesuai jadwal dan masih berjibaku untuk keluar dari trek-trek sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, semakin sedikit jumlah peserta yang bisa mengikuti sesuai jadwal.

Ladang rintangan pertama para offroader super ekstrem ini adalah trek Siosar (Puncak 2000) di Brastagi. Semua peserta sejak hari pertama hingga hari keempat disajikan medan offroad yang sangat berat.

Baca juga: Sepatu Jebol, Atlet Basket Cedera Lutut

Tanjakan curam, turunan curam, bogger (rawa lumpur) yang dalam, bebatuan, serta akar pohon besar yang menyulitkan semua peserta yang melewati trek Siosar.

Setelah dari Siosar, semua peserta beristirahat di Silalahi, Danau Toba, menikmati keindahan alam dan budaya di sana, sekaligus memperbaiki kendaraan.

Namun, akibat kerusakan yang agak sulit diperbaiki, tercatat dua kendaraan peserta terpaksa tidak bisa melanjutkan petualangan. Kendaraan mereka pun diangkut dengan trailer menuju garis finis di Bukit Tinggi.

Sejumlah peserta offroad IOX 2019 Andalas melewati trek-trek ekstrem dari Medan menuju Bukit Tinggi.IOX 2019 Andalas Sejumlah peserta offroad IOX 2019 Andalas melewati trek-trek ekstrem dari Medan menuju Bukit Tinggi.

Dari Silalahi, pada hari kelima seluruh peserta bergerak ke Parmonangan untuk offroad. Namun, tercatat hanya 22 kendaraan 4x4 yang masuk trek. Sisanya masih tercecer di trek Siosar dan sebagian lagi rusak.

Trek ke Parmonangan ini memiliki tingkat risiko kecelakaan yang tinggi karena melalui banyak jurang. Adrenalin sebagian peserta tentu terpacu saat melalui trek jurang tersebut.

"Untung tidak hujan. Kalau saja hujan bisa lain lagi ceritanya," ujar salah satu peserta.

Sebagian peserta yang keluar dari trek Parmonangan kembali mengalami kerusakan berat. Bahkan, sebagian ada yang harus membeli onderdil dari Medan yang berjarak 11 jam perjalanan darat.

Pada hari ke-11, dengan diiringi hujan deras, sekitar 40 kendaraan peserta kembali memasuki jalur offroad Sapotinjak melalui Aek Mais dengan jurang yang dalam sepanjang trek.

Baca juga: Situasi Tim Repsol Honda Harus Dimanfaatkan Tim Peserta MotoGP 2019

Dari perkiraan sore hari seluruh peserta bisa sampai di base camp di Kotanopan, ternyata hanya 20 kendaraan yang berhasil finis. Di sana, peserta disambut Bupati Madina Drs H Dahlan Harun Nasution.

Semua peserta disambut dengan hangat dan meriah. Mereka dihibur dengan tarian Tortor dan pukulan beduk tradisional Gordang Sambilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com