Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ihsan Maulana dan Fisik yang Tak Pernah Bugar Sejak Akhir 2015

Kompas.com - 20/02/2019, 16:40 WIB
Nugyasa Laksamana,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Nama Ihsan Maulana Mustofa sempat mencuat ketika dia menjadi pemain termuda yang berhasil masuk skuad Indonesia untuk Piala Thomas 2014. Ia pun didaulat sebagai calon bintang tunggal putra masa depan.

Namun, beberapa tahun belakangan ini, pamor Ihsan justru meredup. Ia seperti "tertinggal" jika dibandingkan dengan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang juga anggota pelatnas PBSI.

Ketika Anthony dan Jonatan berada di peringkat ke-10 besar dunia, Ihsan justru kini tercecer di posisi ke-42. Salah satu faktor yang membuatnya tertinggal adalah persoalan cedera.

Baca juga: Spain Masters 2019, Tontowi Akui Masih Kurang Kompak dengan Winny

Ihsan mengaku, sejak cedera lutut pada 2015 akhir, fisiknya selalu bermasalah sehingga dia tak bisa mendapatkan stamina yang optimal.

"Tadinya antara saya, Jonatan, dan Ginting itu memang sejajar terus. Sekarang saya tertinggal jauh dari mereka. Tetapi, saya enggak fokus harus mengejar mereka," kata Ihsan saat ditemui Kompas.com di area mixed zone Sabuga, Bandung, Rabu (20/2/2019).

"Sekarang saya coba step by step saja. Lakukan yang terbaik. Fokus sama diri sendiri saja, saya kurangnya di mana. Bagi saya memang enggak mudah," tutur dia.

Ihsan kemudian merunut insiden cedera yang dialaminya. Pada 2015, ia sempat terjatuh dan mengalami rasa nyeri di bagian lutut.

Ihsan Maulana Mustofa memastikan kemenangan Indonesia pada pertandingan ketiga melawan Kanada Piala Thomas 2018, Minggu (20/5/2018).DOK. BADMINTON INDONESIA Ihsan Maulana Mustofa memastikan kemenangan Indonesia pada pertandingan ketiga melawan Kanada Piala Thomas 2018, Minggu (20/5/2018).

Kembali pada awal 2016, Ihsan menjalani momen sulit ketika dia sering menelan kekalahan. Rentetan hasil minor itu membuat peringkatnya menurun.

Setelah itu, Ihsan sempat mencuri perhatian pada Indonesia Open 2016 dengan menembus babak semifinal. Namun pada fase itu, Ihsan kalah dari bintang Malaysia, Lee Chong Wei.

Kendala fisik tak berhenti sampai di situ. Ihsan lagi-lagi mengalami aneka cedera seperti masalah pinggang dan keseleo di bagian tubuh lain.

Saat ini saja, kata Ihsan, jika diukur dengan persentase, kebugaran fisiknya hanya 50 persen.

"Kadang lututlah, kadang pingganglah, kadang keseleolah. Saya sendiri juga enggak tahu faktor apa yang membuat saya sering cedera. Akhirnya fisik saya mengendur, itulah yang saya rasakan," tutur pemain jebolan PB Djarum Kudus tersebut.

Ketika cedera, Ihsan biasanya harus absen latihan selama beberapa pekan. Hal itu membuat dia kesulitan untuk mengembalikan stamina ke bentuk semula.

"Setengah mati sekali untuk mengembalikan fisik saya seperti semula. Kita beberapa hari enggak latihan saja sudah merasa drop, apalagi saya yang absen sampai berminggu-minggu," ujar Ihsan.

"Waktu itu kan cedera pinggang sampai harus absen dua minggu, lutut juga beberapa minggu. Akhirnya ada sekitar sebulan enggak latihan," ujar dia melanjutkan.

Baca juga: Riko Simanjuntak Bertekad Bawa Persija Juara Piala AFC 2019

Kendati demikian, Ihsan tak lantas patah arang. Ia tetap menyimpan motivasi tinggi untuk membuktikan bahwa kariernya belum habis.

Pada usianya yang masih tergolong muda, 23 tahun, Ihsan pun mengungkapkan tantangan terberatnya saat ini.

"Target saya ingin mengalahkan diri sendiri saja dulu. Kenapa kemarin-kemarin saya kalah, ya karena enggak bisa mengalahkan diri sendiri. Seperti merasa tertekan dalam lapangan. Akhirnya saya kalah sama diri sendiri," ucap Ihsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com